Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiada yang Mustahil, Launching dan Bedah Buku Keliling Eropa di Atas Kursi Roda

10 Mei 2017   19:00 Diperbarui: 10 Mei 2017   19:09 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang gereja suatu siang, 2 pekan lalu saya menerima pesan dari teman saya Afriska Ambarita. Ia adalah Kompasianers juga. Afriska menanyakan, apakah saya tidak akan menghadiri acara launching buku Bu Christie Damayanti. Saya menanyakan, kapan acaranya digelar. Friska memberi tahu bahwa acara digelar siang itu 23 April 2017 di Mall Bassura City. Duh, dimana pula itu. Namun aplikasi gojek membantu saya menemukan lokasi dan mengantar saya ke Mall tersebut. Saya menyanggupi untuk berangkat saat itu juga. 

Pada saat saya tiba di Mall Bassura City, saya melihat Ibu Christie Damayanti sudah duduk di atas panggung berwarna pelangi dengan tulisan besar “Mom & Kids Fiesta.” Bersama Ibu Christie, saya melihat ada beberapa narasumber yang lain yaitu, Ibu Amy Atmanto, seorang desainer, Alfian Pamungkas, Dimas Prasetyo, dan Habibie Afsyah. Saya menyapa Afriska, dan beberapa kompasianers lain yang sudah ada di lokasi acara. Ada Mbak Tamita, Mbak Riap Windhu, dan Mas Erri Subakti dengan Mbak Vema istrinya. Setelah mengisi buku tamu, saya diberi sekotak snack dan sebotol aqua.

Rupanya launching buku ini digandeng dengan acara Disability Awareness Week, di mana sejumlah narasumber yang berada di atas panggung adalah rekan rekan pejuang dissabilitas. 

Ibu Amy Atmanto, desainer kondang tanah air, adalah figur yang sangat peduli dengan kaum difabel. Hasil karya Bu Amy telah menjadi langganan para selebritis dan public figure tanah air ini lahir dari sentuhan para pekerja tuna rungu. Amy Atmanto mempunyai kebanggaan memperlihatkan baju-baju karya tuna rungu yang dibinanya.

Alfian Pamungkas Sakawiguna adalah seorang CEO di perusahaan sendiri. Ia baru berusia 20 tahun tetapi penghasilannya sudah ratusan juta per bulan. Penghasilan sebesar itu diperoleh dari perusahaan yang melayani jasa domain register, Cloud Hosting, dan Server (VPS dan Dedicated Server) yang dibangun sejak nol. Ia berwirausaha sejak duduk di bangku SMP dengan mendirikan warnet. Modal didapat dari berjualan pulsa. Kini Alfian sudah mempekerjakan ratusan karyawan di kampung halamannya, Sukabumi, Jawa Barat. Para pekerja tidak harus “ngantor.” Dari rumah sambil mengurus anak misalnya, mereka bekerja.

Dimas Prasetyo Muharram adalah penderita tunanetra. Meski tak bisa melihat, kreativitas dan prestasinya mencengangkan. Bersama tiga rekan tunanetra lainnya mereka mendirikan Kartunet. Ini adalah singkatan dari “karya tunanetra”. Kartunet adalah situs web yang dikelola Komunitas Kartunet Indonesia. Organisasi nirlaga dan media ini dikelola para tunanetra. Tetapi isi ditujukan kepada masyarakat umum. Di dalamnya dipublikasikan berbagai kreasi berupa karya sastra, berita, berbagai artikel dan informasi-informasi terkait isu disabilitas. Selain bekerja di Kartunet, Dimas juga terlibat aktif menyuarakan suara kaum disabilitas. Latar belakang pendidikan sebagai sarjana sastra Inggris dari Universitas Indonesia, ia kerap tampil di berbagai forum untuk berbicara atas nama kaum difabel.

Habibie Afsyah? Bagi pegiat bisnis online tentu cukup familiar dengannya. Ia adalah seorang internet marketer muda yang sukses. Ia kerap memberikan pelatihan tentang online marketing dan tampil memberikan motivasi di berbagai kesempatan. Namun Habibie menjadi terkenal seperti sekarang karena perjuangannya mengatasi kekurangan. Ia mengidap kelainan genetik bernama Muscular Dytrophy Tipe Becker. Secara medis penyakit langka ini bisa dijelaskan sebagai mutasi spontan di gen systropin pada kromosom XP 21. Sementara secara sederhana, penyakit ini secara perlahan membuat otot-otot tubuh melemah dan fisik kian tak berdaya. Penyakit ini merenggut fungsi motorik tubuh sehingga ia nyaris tak bisa menggerakan tubuhnya. Memalingkan wajah untuk mengatakan tidak bisa saja susah. Satu-satunya bagian tubuh yang bisa berfungsi baik dibanding yang lain adalah satu jari tangan kiri yang membantunya menggerakan mouse. Itulah yang membuatnya dapat menjalankan usaha meraup dollar dari dunia marketing dan juga menjadi alat bantu menggerakkan kursi roda sebagai perpanjangan kakinya setiap hari. Buku berjudul “Kelemahanku adalah Kekuatanku untuk Sukses” adalah percikan refleksi hidup Habibie. Pada salah satu bagian, sosok yang sempat divonis dokter berusia tak lebih dari 25 tahun ini menulis, yang kemudian kerap dikutip, “Kalau Saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda.”

Satu panggung dengan kaum dan pejuang disabilitas sebenarnya menegaskan bahwa Christie adalah juga bagian dari mereka. Saat duduk dan tak melakukan apa-apa Christie terlihat normal. Memang dahulu ia seperti perempuan-perempuan sehat lainnya. Ia adalah seorang arsitek di salah satu perusahaan properti. Dan hasil karyanya kini sudah nampak wujudnya sebagai salah satu pusat perbelanjaan terkenal di ibu kota yaitu Central Park.

Acara ini dimeriahkan juga dengan quiz dan bagi bagi hadiah dari Bu Amy, dan juga pendukung acara. Pengunjung mall tak jarang ikut duduk dan mendengarkan paparan dari narasumber. Mereka juga tak ketinggalan ikut bertanya sesuai rasa ingin tahu pada narasumber. 

Bedah buku sendiri akhirnya dimulai pada pukul 16.30. Pak Pepih, mantan COO Kompasiana duduk di panggung bersama mas Nurul Uyuy yang saat ini menjadi manager dari kompasiana. Kurang lebih pemaparan Mas Nurul perihal awal penulisan Bu Christie di kompasiana dipaparkan sama dengan yang disampaikan mas Isjet saat membedah buku Bu Christie di Kalibata City 2015 lalu. Bahwa pada awal penulisan Bu Christie memerlukan editorial yang banyak sekali, yang diakui sebagai masa masa di mana menulis merupakan terapi bagi Bu Christie untuk mengembalikan fungsi otak-nya. Saat ini, bu Christie sudah menuliskan 1550 artikel di Kompasiana. Tidak termasuk tulisan beliau di blog pribadinya dan juga tempat tempat lain. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun