Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Sehat Bersama Nangkring Bareng Kuldon Deltomed

18 Mei 2014   02:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nangkring Bareng Kompasianer Deltomed

Maria Margaretha

Hari ini, 17 Mei 2014, jam 09.30, “Pak, Senayan ya FX!” kata saya pada pengantar saya. Siapa lagi kalau bukan ojek. Hanya perlu 20 menit mencapai Senayan dari kost saya jika menggunakan ojek.

Acara Nangkring Bareng Deltomed ini sudah diagendakan oleh kompasiana sejak bulan Maret. Tepatnya 10 Maret 2014, dan diupdate lagi 4 April 2014. Persyaratannya adalah membuat tulisan seperti tercantum dibawah ini.---

Sebagai seleksi awal untuk memperebutkan tiket keDeltomed factory dan Wisata Solo, Kompasianer diminta menulis pengalaman seputar penyakit mulut sariawan dalamblog competition tahap I. 100 Kompasianer dengan pengalaman paling menarik pilihan juri akan mendapatkan undangan eksklusif ke acara Kompasiana Nangkring bersama Kuldon Deltomedpada17 Mei 2014di Jakarta.

---

Acara ini materinya sebagai berikut:

  • Penjelasan mendalam mengenai sariawan dibawakan oleh seorang doktor, dokter gigi spesialis penyakit mulut. Dokter gigi ini masih kelihatan muda, namanya Dewi Priandini.

Ia menjelaskan bahwa sariawan tidak boleh diremehkan. Sebab rongga mulut memiliki peran penting dalam mendeteksi kelainan pada bagian tubuh lainnya. Sariawan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya, terutama bila terjadi berulang kali. Sariawan, atau disebut stomatitis, berarti peradangan pada mulut yang menyebabkan rasa sakit saat makan, menelan, atau berbicara. Pada wanita, sariawan ini sering berulang di usia 20-29 tahun. Sementara pria kecenderungan berulang di usia 40-49 tahun. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa kecenderungan yang dituturkan dokter gigi ini, yaitu lokal, seperti alergi (obat-obatan atau makanan tertentu bahkan zat detergen pada pasta gigi), trauma (cara sikat gigi, makanan minuman yang merangsang, robekan dinding mulut yang memperparah gangguan yang sudah terjadi), makanan atau minuman, genetik, mikroorganisme (jamur candida albican), streptococcus, dan virus (herpes simpleks). Secara sistemik, kecenderungannya adalah penyakit diabetes militus, gangguan imun (HIV/AIDS), defisit nutrisi (zat besi, asam folat, vitamin B-12, dan B kompleks), stress (memicu penurunan hormon penghasil air liur), dan hormonal (pra menstruasi, pra menopause, penggunaan kontrasepsi)

Penyembuhannya disebutkan dengan mengeliminasi (mengurangi/menghilangkan) faktor kecenderungan dan melakkukan perawatan berdasarkan gejala dan pendukungnya. Caranya dengan melakukan pengumpulan data, kemungkinan-kemungkinannya, dan dilanjutkan oleh pemeriksaan laboraturium, diikuti dengan pemberian obat berdasarkan gejala. Tujuan pengobatan adalah mengurangi sakit, mempercepat penyembuhan, mengjilangkan peradangan, dan mencegah berulangnya sariawan.

Perawatan pendukungnya, yaitu pencegahan dengan cara diet, obat kumur, dan cukup istorahat. Menariknya dokter ini menyebutkan bahwa sariawan dapat sembuh dengan sendirinya.

  • Penanganan sariawan dengan cara herbal. Panas dalam sering diasosiasikan sebagai penyebab sariawan. Dokter Abrijanto SB, seorang dokter yang berpraktek di BSD, yang juga bekerja sebagai Business Development Manager PT Deltomed, membahas materi ini.

Beliau mengawali dengan pernyataan bahwa saat ini konsumsi obat herbal sudah menjadi tren di masyarakat. Ia menjelaskan kandungan herbal dalam kuldon sariawan/tablet sebagai berikut, daun saga manis sebagai anti radang dan penurun panas; 420mg (ada di berbagai daerah Indonesia), Licorice sebagai pemanis alami yang mengurangi peradangan ; 280mg, Thymi Herba sebagai anti jamur dan bakteri; 280mg, bunga seruni/krisan sebagai anti kuman yang juga mengobati gangguan saluran pencernaan dan pernafasan; 280mg, alang-alang sebagai penurun demam atau anti piretik; 208mg.

Sama seperti drg Dewi, pada intinya juga, dr. Abri juga menyarankan pola hidup sehat, seperti makanan sehat, banyak minum, cukup istirahat dan olahraga sebagai pencegahan panas dalam. KArena gangguan buang air besar yang menyebabkan panas dalam misalnya bisa dan kebanyakan disebabkan oleh kurang istirahat, kurang minum atau pola makan yang salah (pedas, panas, berminyak dan daging-dagingan).

  • Manfaat herbal dalam Kuldon Sariawan Pak Nyoto Wardoyo, Presiden direktur PT Deltomed juga merangkap penjelasan mengenai Standarisasi proses pengolahan tanaman herbal menjadi obat herbal

Kuldon Sariawan ini selain dibuat dari bahan herbal seperti yang dijelaskan oleh dr. Abri, juga telah melalui pemeriksaan mutu untuk simplisia (kesesuaian dengan acuan wajib pengobatan herbal Indonesia), ekstrak (uji fisik senyawa/organoleptis, kadar air, mikrobiologi, dan identifikasi) serta tablet (organoleptis, kadar air, bulk density, keseragaman bobot, waktu hancur, dll)

Prosesnya mulai dari storage/penyimpanan, ekstraksi/pembuatan ekstrak, evaporasi/pengentalan, mixing/pencampuran, vacuum/ penghampaan (pengeringan), tableting/pembuatan tablet, hingga pada packaging/pengemasan.

Sebagai bukti sistem manajemen mutu yang berkelanjutan kuldon sariawan, juga memiliki sertifikat halal, ISO 9001-2008, serta sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik.

Dalam acara nangkring bareng ini juga ada sesi tanya jawab yang diberikan pada 3 penanya. Mbak Ngesti sahabat saya penggiat lingkungan yang juga pengguna herbal alami mendapat kesempatan pertama dan langsung meluncurkan pertanyaan mengenai pemrosesan tanaman obat keluarga, khususnya agar aman dalam pemakaiannya. Penjelasan diberikan oleh dokter Abri bahwa proses dari tanaman menjadi obat herbal yang aman memerlukan kehati-hatian, agar tidak tercampur jamur atau bakteri. Selain mengenai pemrosesan, seorang kompasianer mahasiswa sastra Inggris menanyakan mengenai penamaan Kuldon Sariawan, dari bahasa Jawakah? Ini sungguh bernilai filosofis dan dijawab oleh Pak Nyoto bahwa penamaan ini karena kuldon asalnya dari kata Cooling Down, artinya meredakan panas dalam dan sariawan.

Acara nangkring bareng juga disertai games dan doorprize serta penulis tweet terbanyak dapat mengikuti acara ke solo, tanpa perlu membuat tulisan lagi. Untuk tweet terbanyak dimenangkan oleh Pak Dzulfikar Alala diumumkan di akhir acara… langganan nih. Padahal pada pertengahan acara MC, mbak Veve Adeline, dari genFM sempat mengumumkan peraih tweet terbanyak yaitu Pak Syaifudin dan pak Ahook serta satu nama lain. Tapi, pada akhir acara ternyata Pak Dzulfikar Alala lagi-lagi berhasil mengalahkan mereka, dan berhak ke Solo, dengan golden ticket. (yah, pengganti ke Newmont ya Pak? Hehehe)

Acara games pick your herbal sungguh membuat suasana menjadi hidup dan bersemangat. Apalagi disusul dengan pembuatan puzzle dimana pemenangnya adalah yang tercepat dalam menyusun puzzle dan melakukan barter dengan kelompok lainnya. Games ini dimenangkan oleh kelompok Lengser, katanya mau lengser empat bulan lagi... huwaaaa.

Pemenang games pick your herbal adalah kelompok Kuldon, di mana salah satu anggotanya adalah bu Mercy. Seru sekali, karena kelompok ini menyertakan detail yaitu jumlah miligram tiap unsur herbal dalam Kuldon Sariawan, sehingga dewan juri memenangkannya.

Kedua kelompok mendapatkan goodie bag dan payung cantik dari Kuldon Deltomed.

Acara yang ditunggu adalah doorprize. Ada 3 doorprize yang dibagikan berisi HP Samsung. Pemenangnya hanyalah yang masih ada di tempat saat undian dilakukan. Kebetulan ada satu nama yang disebutkan ternyata sudah pulang. Sayang sekali.

Memang, acara ini di organisir oleh EO non kompasiana, sehingga walaupun menyenangkan, dan tempatnya asyik, makanannya oke, namun beberapa hal terlewat, seperti:

1.Pemenangan tweet melalui post terbanyak ini kurang menyemangati beberapa kompasianer yang kurang mampu bertweet.

2.Makalah, penyajian materi sudah diberikan saat peserta nangkring registrasi. Ini, menyebabkan peserta bisa pulang duluan, dan tetap mengikuti lomba reportase. Toh, materi sudah di tangan. Tinggal penyampaiannya saja.

Terlepas dari kekurangan, acara nangkring kompasianer, tetap menarik buat saya. Saya bisa bertemu dan foto bareng kompasianer beken dan nyata dan jelas, berprestasi. Belum lagi sempat lihat wajah-wajah admin kompasiana yang muda, dan bersemangat seperti Mas Isjet yang membawa anaknya, Mbak Ela, Mas Kevin, tentunya yang tak kalah menarik MC andalan Kompasiana, Nurul. Kalau acara ini di EO oleh tim kompasiana mungkin lebih asyik ngkali ya? Goodie bag-nya berisi Antangin, Kuldon Sariawan dan Obat Batuk Herbal.

Trimakasih Kompasiana. Trimakasih Deltomed. Boleh ngga saya ikut ke Solo? Hahahahaha. Biar rame rombongannya. Saya kan biang ribut….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun