Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Foodie

KPK-Linier Manisan Pala, Kudapan Bogor

22 November 2019   19:04 Diperbarui: 22 November 2019   19:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa suka jajan? Ada yang suka manisan pala? Minggu, 17 November 2019, Kompasianer Penggila Kuliner, mengadakan acara liputan kuliner ke pasar Dramaga Bogor, di kediaman Bu Oyok. Bu Oyok adalah seorang pembuat manisan pala. 

Perjalanan mengunjungi Bu Oyok diawali di stasiun Bogor. Dengan menggunakan 2 unit grab car, kami terlebih dulu mampir menikmati santap siang di Kampung Kuring Dramaga. Kompasianer peserta liputan memilih berbagai menu bakar dan sayur yang mak nyus enaknya. 

Setelah kenyang dan melaksanakan ibadah masing masing, perjalanan dilanjutkan. Dua mobil kembali dipesan dan Kompasianer langsung menuju rumah Bu Oyok. 

13 Kompasianers berbincang dengan Bu Oyok dengan lesehan. Mulai dai asal mula Bu Oyok menjadi pembuat manisan pala, hingga bagaimana Bu Oyok memasarkan manisan pala yang dibuatnya. Keseruan tanya jawab diakhiri dengan melihat langsung proses pembuatan manisan pala tersebut. 

Karena area pembuatan manisan pala ini tidak luas, maka Kompasianer melihatnya secara bergantian dalam dua kelompok. 

Manisan pala yang dibuat Bu Oyok mempunyai 2 varian. Varian basah yang bisa awet hingga 6 bulan dan varian kering yang bisa tahan selama 1 tahun. 

Buah pala mula mula direndam air garam, sebelum dikupas. Kemudian dikupas dan kembali direndam dalam larutan garam yang dibubuhi sodium bi sulfat. Setelah itu barulah buah pala dibentuk seperti bunga dan di cuci untuk difermentasi dan dicampur air gula, pada manisan pala basah. 

Pada varian kering, proses pembuatan ya memerlukan waktu lebih panjang, karena dilakukan dua kali pengeringan dan pemberian gula kering. Bu Oyok juga menggunakan oven untuk pengeringan di malam hari. Sekitar 7 hari diperlukan untuk membuat manisan pala kering.,yang diberi warna pink, hijau dan tanpa pewarna. 

Bu Oyok mengisahkan pembuatan manisan pala ini sembari mendemonstrasikan cara mengupas, dan menggulai manisan. Kompasianer juga diajak melihat tempat penjemuran manisan tersebut. 

Pada saat menjelang lebaran dan libur sekolah, Bu Oyok bisa memproduksi sampai 1 ton manisan buah pala. Namun demikian bila sedang sepi, Bu Oyok sama sekali tidak berproduksi. 

Manisan pala buatan Bu Oyok tidak diberi merek khusus. Kemasannya pun sederhana dan tidak sulit dibuka, karena biasanya pembeli membuat kemasan dan merek sendiri. Kalau dalam pelajaran IPS yang biasa saya ajarkan, Bu Oyok adalah produsen. Sementara, distributor adalah pemilik merek dan kemasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun