Mohon tunggu...
Eka Ayu Prihartini
Eka Ayu Prihartini Mohon Tunggu... Lainnya - Hai, perkenalkan saya Eka. Selamat datang di Blog saya dan selamat menikmati tulisan yang saya buat.

Masih pemula dalam blog, mari berikan saran dan kritik yang membangun. Salam Kenal dan Salam Literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Arah Perekonomian Indonesia, dan Respon BI di Tengah Pandemi Covid-19 yang Tidak Kunjung Usai

1 April 2020   19:51 Diperbarui: 1 April 2020   20:16 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Selain itu, terkait kebijakan peningkatan triple intervention dalam pasar spot, domestic non deliverable forward dan pembelian SBN di pasar sekunder perlu diimbangi dengan upaya dorongan bagi sektor manufaktur dan industri lainnya agar mampu bertahan ditengah kondisi ketidakpastian seperti ini akibat Covid-19 sehingga tidak terlalu bergantung pada intervensi pemerintah dan tidak berujung pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap input tenaga kerja. 

Untuk kebijakan lainnya yaitu penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Valas pada bank umum konvensional yang semula berjumlah 8 % menjadi 4% perlu diimbangi dengan adanya pengawasan dan koordinasi yang keberlanjutan dengan bank umum konvensional agar mampu mewujudkan harapan yang ingin dicapai dari kebijakan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM), yang salah satunya dengan menambah kuota kredit dan mampu menyalurkannya kepada para pelaku industri dan masyarakat yang benar-benar membutuhkan suntikan dana guna memastikan kemampuannya agar tetap bisa bertahan dari ketidakpastian yang diakibatkan oleh wabah virus corona atau Covid-19. 

Begitupun terkait kebijakan penurunan GWM Rupiah sebesar 50bps bagi bank yang melakukan kegiatan ekspor-impor, pembiayaan kepada UMKM dan/atau sektor yang menjadi prioritas harus benar-benar mengikuti apa yang sudah diarahkan agar dapat terwujud seperti apa yang sudah direncanakan dan kurs (nilai mata uang) rupiah dapat bergerak menguat terhadap dollar dan dalam kancah global meskipun ketidakpastian masih melanda Indonesia.

Untuk selanjutnya, yang dapat dilakukan oleh Bank Sentral dengan tetap terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait dan pemerintah guna menyelesaikan permasalahan ini karena sumber masalahnya saling mengaitkan satu sama lain terhadap dampak yang dihasilkan, agar masalah wabah virus corona yang tidak kunjung usai dapat diimbangi dengan tetap aktifnya aktivitas perekonomian dengan mencari langkah-langkah alternatif yang bisa ditempuh oleh keseluruhan masyarakat. 

Karena bagaimanapun negara saat ini berada pada posisi dan kondisi yang tidak dapat mendahulukan ekonomi, tetapi keselamatan nyawa (kesehatan) masyarakat yang tetap harus diutamakan karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang dapat menjadikan perekonomian suatu negara akan unggul. 

Sehingga perekonomian di Indonesia dapat merangkak naik dan kurs rupiah kian menguat, serta apa yang menjadi prediksi terhadap perekonomian  untuk dikhawatirkan tidak benar-benar terjadi seperti layaknya Cina yang saat ini perekonomiannya mulai merangkak naik usai wabah virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun