Mohon tunggu...
Hendrie Santio
Hendrie Santio Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Serabutan

Seorang Serabutan yang mencoba memaknai hidup

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Apakah Esports akan Menjadi Ancaman bagi Olahraga Tradisional?

20 Maret 2020   18:54 Diperbarui: 17 Mei 2020   01:36 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Denmark berkunjung ke markas tim esports Astralis, source : Win.gg

Seperti yang d sudah disebutkan di atas, EEF memang berniat untuk menjadi perwakilan tunggal yang membawa agenda pemasyarakatan esports dan gerakan kultur. 

Terkhusus untuk pengenalan gerakan kultur esports, inisiasi ini didorong oleh fakta bahwa esports di Eropa telah berintegrasi dengan cukup baik dengan budaya populer yang digugu oleh mayoritas generasi mudanya.

Misalnya, bagaimana klub sepakbola terkemuka Paris Saint Germain yang gencar melakukan co-branding dengan beberapa organisasi esports di seluruh dunia tanpa membatasi genre yang diambil. 

Sebagai informasi. Paris Saint Germain pernah melakukan kerjasama dengan salah satu organisasi esports asal Indonesia yaitu Rex Regum Qeon untuk titel Mobile Legends pada 2019 silam.

Salah satu tugas besar yang akan diemban oleh EEF di masa mendatang adalah menjadi ujung tombak lobi untuk menghadirkan esports sebagai cabor medali di olimpiade 2024 yang akan diselenggarakan di Paris nanti.

Apakah Esports akan Menggeser Olahraga tradisional?

Beberapa cabang olahraga seperti sepakbola dan bola basket merupakan contoh sukses dari transformasi dari sebuah produk budaya unik menjadi komoditas yang menghasilkan perputaran uang luar biasa. Keberhasilan dua cabang olahraga ini tidak lepas dari keberhasilan mengonversi parra penikmat biasa menjadi fan setia dan memonetisasinya. 

Namun perkembangan teknologi dan pergeseran budaya populer membuat esports memiliki peluang untuk menggeser olahraga tradisional di masa mendatang. 

Perlu diketahui bahwa esports tidak hanya memberikan hiburan bagi para penikmatnya, esports juga mampu mendorong fantasi. 

Esports mungkin juga lebih mudah diakses oleh para anak generasi muda yang mencoba meniti karir sebagai atlet profesional dibandingkan dengan olahraga tradisional. Kyle "Bugha" Giersdorf sukses merengkuh mimpinya menjadi juara dunia di gim yang ditekuninya, Fortnite "hanya "dengan menghabiskan waktunya berlatih dari balik bilik pintu kamar tidurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun