Mohon tunggu...
malika sativa
malika sativa Mohon Tunggu... -

I'm a happy mother, with wonderful kids and amazing husband:))

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Olimpiade Sains Nasional 2013

14 Mei 2013   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua mana yang tidak bangga ketika anaknya lolos olimpiade sains? Wah rasanya seneng banget, apalagi bidang matematika. Itu kan pelajaran susah dan disegani anak-anak.

Dimulai dari seleksi di sekolah, seleksi di Kecamatan lalu Kabupaten. Awalnya sih gak yakin si kecil bakal lolos, maklum saingannya dari sekolah-sekolah ternama. Dan ternyata... Alhamdulillah, lolos juga dengan peringkat pertama. Hebat juga, anak siapa dulu dong hehe... *bangga banget.

Tapi perjuangan masih panjang. Seleksi di provinsi masih ada 3 tahapan lagi, yang pertama 40 besar, yang kedua 15 besar dan terakhir 3 besar untuk nasional. Duh tiba-tiba jadi aku yang paling deg-degan. Bisa gak ya?

Berangkat dari kampung halaman mewakili kota tercinta bersama 2 teman dari Kecamatan berbeda, Zahra, anakku terlihat senang sekali. Sepertinya ia bangga karena OSN menjadi petualangan pertamanya bertemu banyak teman. Tes pertama di kota Solo, tepatnya di asrama haji Donohudan. Berangkat Jumat, Sabtu pagi tes, malamnya langsung pengumuman. Pesertanya sekitar 300 anak, terbagi dalam 2 bidang, matematika dan ipa. Yang pasti suasana Donohudan jadi ramai dan seru, karena dipenuhi anak-anak dari berbagai daerah se Jawa Tengah.

Suasana lomba pun terasa santai dan bersahabat, anak-anak berlarian kesana sini, para guru pembimbing saling berkenalan, keluarga pengantar pun sibuk menikmati liburan di kota Solo.

Akhirnya, tiba waktu pengumuman. Satu persatu anak dipanggil, tapi anakku belum juga disebut. Sebagai orang tua tentu saja aku tidak boleh terlalu memaksa, apalagi ‘soal matematikanya susah banget,’ begitu kata si kecil. Tapi jauh di dalam hati, pengen menang juga sih J

Meski peringkat 28, anakku masuk juga 40 besar. Senangnya....

Minggu sampai dirumah, Kamis harus berangkat lagi. Tes 2 OSN kali ini diadakan di kota Semarang, bertempat di LPMP. Duh capek banget. Lama-lama gak tega juga liat si kecil, apalagi anakku mudah terserang asma kalau terlalu capek.

Berangkat ke Semarang saja sudah tidak seceria dulu. Tiba di Semarang jam 2 siang, jam 3 sore langsung masuk kelas, belajar.

Suasana di LPMP pun tidak seramah di Solo. Suasana tegang mulai tercium, aroma kompetisi pun mulai bertebaran. Tidak ada lagi anak-anak yang bermain berlarian. Semua sibuk mengisi waktu dengan belajar.

‘Base Camp’

Itulah istilahnya. Jam 7 pagi sampe jam 12 belajar, istirahat 15 menit, jam 1 siang sampe jam 5 sore, istirahat 15menit juga, dilanjutkan jam 7 malam sampe jam 9 malam.

Kamis mulai belajar, Jumat, Sabtu, Minggu pun belajar. Tiap 5 session diakhiri dengan tes.. Bayangkan, anak-anak sekecil itu non stop belajar, sedangkan diklat untuk ayahnya saja hanya sebatas pagi sampe sore, jadi malam bisa full istirahat.

OMG...ada penyesalan juga. Kasian si kecil, air mukanya sudah berubah. Kelelahan mulai menggayuti tubuhnya. Tapi genderang perang sudah ditabuh...show must go on...

Senin pagi ujian akhir, jam 1 siang pengumuman.. Kali ini aku tidak berharap banyak, bahkan tidak ingin berharap menang. Dan.. memang tidak menang. Anakku ada diperingkat 21.

Kecewa?Tentu saja tidak. Aku tetap bangga. Peringkat 21 provinsi. Di usianya 10 tahun, ia sudah punya banyak kemenangan. Aku melihat wajahnya yang pucat. Melihat ia tersenyum saja sudah menjadi kemenangan bagiku.

4 mi little angel, aifu.....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun