Konsep personal branding sudah lama dikenal dalam dunia bisnis atau korporasi karena peranya dalam membangun sebuah produk dan jasa. Dahulu personal branding adalah istilah populer yang digunakan untuk kalangan artis dan tokoh terkenal saja, Â maka dari itu untuk menghindari miskonsepsi tersebut dikenalkanlah istilah baru yaitu i-brand atau citra diri saya. Sama seperti mengelola produk dan jasa, dengan kita bisa membangun dan mengelola personal brand secara konsisten, kreatif dan terencana maka seseorang dapat mencapai tingkat personal branding yang cemerlang,
Miskonsepsi yang mengatakan bahwa personal branding hanya untuk seorang public figure, tentu harus dihilangkan karena pada kenyataanya setiap orang perlu untuk mengelola personal brand-nya masing-masing. Citra dari seseorang baik tokoh atau bukan, dipergunakan untuk mempengaruhi sejauh mana orang tersebut diterima oleh sekitar. Jadi, istilah dari i-brand sendiri dibuat untuk memisahkan dengan personal branding karena tidak perlu menjadi public figure untuk membangun citra diri.
Keterampilan diri, pengalaman, serta kepribadian merupakan sebuah eksistensi yang sangat penting dalam dunia professional terutama dalam membangun citra diri saya, tentu hal itu perlu diketahui bahwasanya dalam membangun sebuah i-brand diperlukan sebuah kesan  positif  orang terhadap diri kita tanpa dibuat-buat, yang mana  i-brand bisa menjadi sebuah investasi kita dimasa depan.
Di era sekarang yaitu era dimana semuanya serba digitalisasi, memudahkan kita untuk bisa membangun i-brand, sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita bisa membuat i-brand melalui platfrom media social. Tentu membangun sebuah i-brand bukan apa yang menyangkut sesuatu yang kita pakai, meskipun tidak terlepas dari hal itu yang harus diperhatikan ialah kesesuaian apa yang kita tonjolkan di media social dengan kehidupan sehari-hari.
Target dari apa yang menjadi visi serta misi yang akan kita capai itu mempengaruhi i-brand kita, maka dari itu diperlukan sebuah sesuatu yang spesifik menganai audience yang akan kita tuju. Dengan membuat sebuah profile media social yang sesuai dengan branding yang akan dibuat itu menujukan sebuah keprofesionalan.
Untuk itu membangun sebuah i-brand atau citra diri saya, kita perlu memahami bahwa tidak ada yang instan dan bertahan lama, diperlukan sebuah pengelolaan brand yang baik Jika sebuah brand dikenal luas saja itu tidak cukup, maka harus dipahami bahwa i-brand  perlu memahami makna,  manfaat yang akan ditawarkan, serta brand yang cemerlang yaitu brand yang dikenal luas oleh audiancenya dimengerti, disukai, dipilih lagi, serta direkomendasikan. Â
Menurut Mantoya (Mufid, 2012) ada beberapa hukum personal branding yang dapat dilakukan agar kita bisa membangun sebuah i-brand yang cemerlang.
1. Spesialiasi
      Untuk membangun sebuah i-brand diperlukan Fokus kepada satu atau dua keterampilan saja.
2. Leadership
Untuk membangun sebuah i-brand diperlukan kemampuan leadership, agar dapat menjadi contoh bagi orang lain.