Mohon tunggu...
Anyta Kusumawati
Anyta Kusumawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pahami dahulu sebelum menilai :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peranan Orangtua dan Guru Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa

18 April 2021   14:10 Diperbarui: 18 April 2021   17:40 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PERANAN ORANG TUA DAN GURU DALAMMENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Menurut Achyanadia (2013) motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk memenuhi keinginan dan tujuan belajar. Setiap siswa memilki motivasi yang berbeda-beda dalam belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar akan terdorongan untuk belajar serta mengerjakan tugas yang diberikan guru sedangkan sebaliknya siswa yang tidak memiliki motivasi dalam belajar akan tidak terdorongan untuk belajar serta malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Motivasi belajar juga mempengaruhi hasil belajar dan keaktifan siswa. Hadi (2017) menyatakan, hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari hasil tes atau evaluasi setelah proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau skor . Menurut Dean, dkk (2016) keaktifan belajar merupakan bentuk segala kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran, baik secara fisik dan psikis maupun kegiatan yang mudah diamati maupun sulit diamati.

Penelitian yang dilakukan oleh Nanda (2017) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar. Kurangnya motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mempengaruhi hasi belajar siswa. Motivasi juga bisa diperoleh dari orang tua dan guru. Peranan orang tua di dalam kehidupan sehari-hari yaitu memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, orang tua juga memperkenalkan anaknya ke dalam hal-hal yang terdapat di dunia dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak, maka pengetahuan pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya dan orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak. Orang tua juga berperan dalam motivasi belajar anak di mana kehidupan di rumah itu lebih lama daripada di sekolah dan tentunya peran orang tua sangat penting. Orang tua memberikan pengertian kepada anak supaya mereka belajar tetapi di samping itu juga orang tua harus mendampingi dan memberikan motivasi kepada anak. 

Motivasi yang diberikan oleh orang terdekat sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, walaupun hanya berupa kata-kata yang diucapkan tetapi itu mempunyai makna yang sangat dalam. Anak akan menjadi lebih semangat dan merasa diperhatikan ketika belajar di dampingi serta diberi motivasi. Usia anak-anak memang sangat membutuhkan motivasi terutama dari orang tua, ketika orang tua memberikan motivasi yang positif anak akan menjadikan kata-kata tersebut sebagai acuan penyemangat dalam belajar, dan anak juga mempunyai kepercayaan diri yang lebih karena mereka merasa bahwa mereka itu diharapkan, dihargai, dan dimengerti, tetapi jika orang tua memberikan kata-kata yang belum sepantasnya diberikan kepada anak-anak maka itu juga berpengaruh terhadap mental dan psikisnya. Orang tua juga tidak boleh berpikir bahwa usia anak-anak belum bisa memahami kata-kata kasar ataupun baik. Anak-anak sangat peka terhadap kata-kata yang mereka dengar apalagi yang ditujukan kepada mereka, jadi peran orang tua dalam motivasi belajar anak secara positif itu sangat diperlukan untuk kehidupan anak yang akan datang.

Selain dari orang tua motivasi belajar juga bisa didapatkan dari guru. Guru yaitu seorang pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Siswa ketika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berperan memberikan motivasi belajar yaitu guru. Guru juga sangat berpengaruh dalam keberlangsungan kegiatan belajar di sekolah. Guru juga diberikan tanggung jawab untuk membuat siswa merasa nyaman dan senang ketika proses pembelajaran. Apabila ada siswa yang sudah tidak nyaman dan merasa tidak dianggap oleh guru yang mengajar karena siswa tersebut kemampuannya kurang itu sangat menjatuhkan mental siswa tersebut. Berdasarkan bukti yang nyata di kehidupan sekolah sekarang, siswa yang pintar itulah yang diberikan motivasi, sedangkan siswa yang kemampuannya kurang sering mendapatkan kata-kata yang kurang pantas dari seorang guru, dan ketika siswa yang memiliki kemampuan kurang sudah mempunyai kepercayaan diri untuk mengerjakan sesuatu yang dia anggap bahwa dia bisa, tetapi guru yang mengajar tidak percaya bahwa siswa tersebut bisa mengerjakan. Hal seperti itu bisa membuat siswa menjadi hilang percaya diri, dan semangat. Pada saat seorang guru mengajar di kelas, harusnya guru berperan memberikan motivasi belajar kepada semua siswa, supaya tidak ada siswa yang merasa tidak diperhatikan dan juga jangan memberikan perhatian lebih terhadap satu siswa. Hal tersebut bisa membuat siswa didik lain merasa bahwa yang diperhatikan hanya itu-itu saja. Jika guru memberikan motivasi belajar kepada siswa, kemungkinan besar bahwa siswa akan lebih bersemangat, lebih memperhatikan dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Pencapaian hasil belajar siswa akan lebih meningkat jika orang tua dan guru ikut berperan atau memberikan motivasi kepada anak. Motivasi tersebut akan dijadikan acuan dalam belajar, sehingga anak akan lebih semangat dan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun