Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaafkan, Apa Manfaatnya?

29 April 2023   08:18 Diperbarui: 29 April 2023   08:30 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by Canva, dokpri 

Ramadan telah berlalu. Idulfitri pun tiba. Untuk menyempurnakan ibadah, selayaknya kita saling memaafkan agar kembali kepada fitrah.

Ada pendapat yang menyatakan manusia itu memang tempatnya salah dan khilaf. Disengaja  atau tidak, kesalahan selalu ada pada diri manusia. Untuk itu, seharusnya kita selalu melapangkan dada untuk memberi atau meminta maaf.

Memang tidak semudah yang diucapkan. Baik memberi atau meminta maaf butuh kebesaran jiwa. Semua tergantung pada peristiwa yang melatarbelakangi.

Bisa saja kita memberi maaf, karena masalah yang terjadi tidak begitu besar dan bisa dilupakan begitu saja. Namun, jika masalah yang dihadapi sangat rumit dan membuat sakit hati yang berkepanjangan, pasti butuh waktu untuk memberi maaf. Pun untuk meminta maaf.

Memberi maaf bukan berarti melupakan. Jika suatu masalah sangat berat dan mengakibatkan korban hingga meninggalkan bekas, bisa jadi memaafkan akan sulit dilakukan. Selamanya akan teringat peristiwa itu, dan mau tidak mau akan teringat kembali akar masalahnya.

Dibutuhkan kelapangan hati dan jiwa untuk bisa memaafkan dengan ikhlas. Dibutuhkan juga kesabaran untuk bisa melupakan masalah. Semua memang harus berproses, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dalam suatu riwayat, Rasulullah pernah menyatakan bahwa ada orang Arab Badui yang akan menjadi ahli surga. Para sahabat pun bingung dan penasaran. Amalan apa yang dikerjakan oleh orang Badui itu?


Lalu, salah seorang sahabat menelusurinya hingga menginap di rumah orang Arab Badui itu untuk beberapa hari. Namun, setelah menginap pun belum menemukan jawaban yang diinginkan. Akhirnya, sahabat itu bertanya kepada orang Arab Badui itu tentang amalan yang sudah dilaksanakan, sehingga Rasulullah menyebutnya ahli surga.

Dijawab oleh orang Arab Badui itu, "Sebenarnya setiap malam sebelum aku tidur, aku selalu mendoakan orang-orang dan memaafkan semua kesalahan (mereka) dan mengikhlaskan semua, lalu aku berdoa untuk mereka dan juga aku tidak iri dan dengki terhadap mereka."

Saya pernah mendengar dalam suatu kajian, seorang ustaz mengatakan jangan tidur sebelum melakukan 4 amalan. Salah satunya yaitu memaafkan orang lain, baik yang kita kenal atau tidak. Caranya adalah dengan membaca istighfar 3x sebelum tidur. Semoga amalan ini juga termasuk amalan yang akan mengantar kita ke surga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun