Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Any dan Any (Part 1)

19 Februari 2023   15:06 Diperbarui: 19 Februari 2023   15:11 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com


Yuda lalu bercerita, "Namanya Any juga, dia teman Candra, aku sering menggodanya saat dia mengerjakan tugas kelompok di rumah. Orangnya lugu. Dia tinggal gak jauh dari kita. Aku sering melihatnya, makanya sering aku goda." Yuda terdiam.


"Lalu, bagaimana mungkin kamu melakukannya jika tanpa cinta?" 

Pertanyaan Any langsung disangkal Yuda.
"Jangan tanyakan itu, Any. Aku tak sanggup menjawabnya. Yang pasti aku telah berdosa. Maafkan aku."


Beberapa saat suasana jadi hening. Dua anak manusia itu saling menahan diri untuk berucap. Mereka sibuk dengan perasaan dan pikiran masing-masing.


"Ya sudahlah, semua telah terjadi. Kamu pun telah mengakui perbuatanmu. Jadilah lelaki yang gentle, mau bertanggung jawab atas semua perbuatan."


"Kamu bagaimana, Any?" Tatapan mata Yuda membuat Any yakin, bahwa lelaki itu masih menyimpan cinta untuknya.


"Jangan risaukan aku, cinta tak harus saling memiliki, bukan? Nikahi dia. Mungkin dia yang lebih baik buatmu. Bukan aku."


"Tapi Any, keluargaku lebih memilih kamu. Kamu yang terbaik di mata mereka." Suara Yuda terdengar merengek seperti anak kecil.


"Kita bisa bersahabat. Dan itu akan lebih baik. Kamu bisa datang kapan saja. Aku akan selalu ada." 

Sebuah senyum manis Any hadiahkan untuk Yuda. Meski dalam hatinya hancur, tetapi gadis itu lega. Mungkin dia memang telah kehilangan kesempatan memiliki Yuda. Namun, dia bangga bisa melihat orang yang dia cintai bisa bahagia. Walau itu bukan bersamanya.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun