Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Any dan Any (Part 1)

19 Februari 2023   15:06 Diperbarui: 19 Februari 2023   15:11 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com


"Baik, Kak, aku pulang dulu kalo gitu. Titip Bang Yuda, ya. Makasih, Kak Any." Candra pun berlalu meninggalkan Any yang masih termangu.


Saat Any masuk rumah, Yuda sudah bangun dan duduk di ujung sofa. Dia tampak sedih, sepertinya sedang memikirkan beban yang sangat berat. Any berusaha mendekati dan duduk di ujung sofa yang lain.

Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com 
Ilustrasi gambar oleh Pixabay.com 


"Kamu sudah bangun? Mau dibuatkan kopi?" tanya Any lembut.


Yuda menghela napas panjang.
"Duduk sajalah, aku ingin bicara," pinta Yuda lirih.


"Lagi ada masalah berat?" tanya Any.


"Ayahku nikah lagi, Any. Aku kasihan Ibu. Aku tak tega lihat Ibu disakiti," ucap Yuda memulai cerita.


Any hanya terdiam mendengar cerita dari Yuda. Apa yang dialami Yuda memang tidak mudah untuk dijalani. Lelaki sebandel itu pun ternyata bisa meneteskan air mata karena peristiwa itu.


"Lalu, dengan kamu mabuk-mabukan apa tidak lebih menyakiti ibumu? Kamu pikir dengan alkohol semua akan beres? Lihat adik-adikmu! Ayahmu sudah seperti itu, kalo kamu terus seperti ini, apa jadinya adik-adikmu? Siapa yang jadi panutannya?" Any berusaha membuka jalan pikiran Yuda.


"Aku stress, Any. Kamu tak juga memberi jawaban atas cintaku. Ditambah lagi ayahku yang menikah lagi. Keinginanku untuk melanjutkan kuliah pun harus melayang. Tak ada yang bisa kulakukan lagi, Any!" Yuda terguguk.


"Kamu keliru. Apa dengan cara seperti ini lalu aku bisa menerima kamu? Justru makin hilang simpatiku. Tidak begini caranya! Bagaimana mungkin aku menerima lelaki cengeng? Mengatasi masalahnya sendiri saja tak bisa, apalagi masalah rumah tangga yang kompleks? Rubah cara berpikirmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun