Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerbung: Sanggupkah Aku?

19 Januari 2021   00:22 Diperbarui: 19 Januari 2021   00:24 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Viringitech@pixabay.com

"Namanya Benno, siapa, ya, kepanjangannya? Dari Sragen atau Madiun, wah, pasti kalem dia, alim lagi, sholat aja ke musala. Ah, Mas Benno, kenapa juga aku jadi kepikiran dia? Wajahnya saja aku belum lihat, baru juga lihat punggungnya, orangnya tinggi, sih, bodinya juga atletis. Iya kalo orangnya ganteng atau manis, nah kalo ... iihh, aku kok jadi mikir yang aneh-aneh?" gumamnya.

Ilustrasi oleh PublicDomainPictures@Pixabay.com
Ilustrasi oleh PublicDomainPictures@Pixabay.com
***

Pagi itu, saat Risty hendak berangkat ke sekolah, tanpa sengaja bersamaan dengan Benno yang juga akan berangkat kuliah. Kebetulan motor yang akan dinaiki Benno bannya kempis, dengan alasan itu ia ingin meminjam pompa angin pada Pak Minto yang saat itu juga sedang berada di halaman.

"Selamat pagi, Pak, maaf, kalo mau pinjam pompa ada nggak, ya? Ban saya kempis, mungkin bocor dari semalam," tanya Benno pada Pak Minto yang sedang merapikan tanaman di halaman.

"Oh, ada, Nak, sebentar Bapak ambilkan," jawab Pak Minto sambil berlalu hendak mengambil pompa. Di saat bersamaan Risty keluar dari teras, seketika itu Pak Minto menyuruhnya mengambilkan pompa di ruang tengah.

"Risty, tolong ambilkan Mas Benno pompa, Nak. Kasihan ban motornya kempis, nanti biar ditambal di ujung gang," perintah Pak Minto pada Risty.

Sesaat Risty terdiam, ia terpaku melihat Benno yang semalam dibicarakannya dengan Ibu. Sekarang ia bisa melihat sendiri dari dekat wajah Benno.

"Oh, ini yang namanya Mas Benno? Sebentar, ya, Mas, saya ambilkan dulu," ucap Risty setelah menyadari pandangan Benno juga tertuju padanya. Ia bergegas masuk mengambil pompa yang tersimpan di sudut ruang tengah.

"Itu putrinya Pak Minto?" tanya Benno memecah keheningan.

"Iya, anak pertama saya, putri satu-satunya. Adiknya laki semua, Mas, dia yang paling cantik, saingannya cuma sama ibunya," canda Pak Minto menjawab pertanyaan Benno.

"Kelas berapa, Pak? Sudah mau lulus?"

"Masih kelas dua, kok, Mas, masih satu tahun lagi," jawab Risty secepatnya sebelum Pak Minto menjawab. Benno terkejut, tiba-tiba gadis itu sudah di sampingnya sambil menyerahkan pompa angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun