Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kang

23 Oktober 2020   17:03 Diperbarui: 23 Oktober 2020   17:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Kang, masihkah kau ingat obrolan kita tempo hari
Kau akan setia dengan janjimu, menemani hari indahku hingga ajal menjemputku
Kau janjikan hidup kita akan bahagia, meski bukan istana sebagai tempat berteduh
Kau yakinkan hari indah menjadi milik kita, meski nyawa sebagai taruhannya

Kang, kini apa nyatanya
Janjimu tinggal janji di bibir manis
Tak ada gubuk kecil untuk berlindung dari sengatan mentari
Tak ada sedetik pun waktu untuk kita bicara

Beluntas sebagai pembatas rumah pun tak terwujud, apalagi pagar dengan relief sebagai hiasan
Dinding tepas dan atap jerami pun tak kunjung berdiri, apalagi puri yang menjanjikan sejuta mimpi

Di mana dirimu yang dulu, Kang?
Ke mana mimpimu berlabuh?
Mungkinkah kau kembali pulang?
Mungkinkah kau menjadi dirimu lagi?

Camar yang terbang saja akan kembali ke kandang menemui cintanya
Bumi mengitari mentari pun arahnya tak pernah berganti
Apakah mungkin kau lupakan semua keberadaanmu
Ataukah mungkin kau terlahir kembali dari rahim ibu yang lain?

Kang
Duh Akang

Any Sukamto
Kota Udang, 20 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun