Beberapa hari terakhir ini, dunia pendidikan disibukkan dengan jadwal pelaksanaan PPDB. Jadwal rutin yang harus dilakukan tiap tahun menjelang tahun ajaran baru.Â
Peraturan yang berubah tak jarang selalu menuai protes dari calon wali murid. Kebingungan selalu terjadi jika pihak penyelenggara pendidikan belum siap menghadapi  pertanyaan hingga menimbulkan gelombang protes.
Tak ubahnya dengan PPDB, ujian masuk untuk jenjang perguruan tinggi pun kerap mengalami perubahan. UTBK yang berlaku tahun lalu tak bisa diterapkan lagi untuk tahun ini. Entah tahun depan.
Sebagaimana kita rasakan bersama, hantaman badai pandemi sangat berpengaruh ke beberapa sektor kehidupan. Tak hanya ekonomi, keamanan dan kesehatan, pendidikan pun terimbas oleh dahsyatnya wabah ini.
Aturan UTBK yang baru diterapkan tahun lalu, tahun ini harus berubah menyesuaikan keadaan akibat pandemi. Jadwal ujian tahun lalu dilaksanakan dua kali, tetapi tahun ini hanya dilaksanakan sekali.
Peraturan pun diubah dan harus atas persetujuan Satgas Penanganan Covid-19, karena melibatkan berkumpulnya masa untuk pelaksanaan ujian. Semua kemungkinan harus dipersiapkan selagi menyangkut keamanan dan kesehatan orang banyak.
Namun, yang sedikit mengherankan pada pelaksanaan UTBK tahun ini, terkesan bahwa pelaksana LTMPT seolah belum siap dengan hari pelaksanaan, fasilitas gedung serta lokasi UTBK. Sebenarnya bisa dimaklumi akibat adanya pandemi ini beberapa rencana jadi terkendala, tetapi jika segera diambil sikap tegas mungkin kesan itu tak akan pernah ada.
Sebagaimana pengumuman yang telah beredar seperti di atas, pihak Universitas Negeri Surabaya (UNESA) membatalkan kesediaannya sebagai penyelenggara UTBK. Hal ini tentunya akan menimbulkan kebingungan bagi peserta yang telah memilih UNESA sebagai Pusat UTBK sekaligus lokasi ujian nantinya.
Dengan alasan dan pertimbangan yang tidak jelas dari pihak UNESA, maka peserta yang sebelumnya memilih tes di pusat UTBK UNESA harus direlokasi ke pusat UTBK UNAIR atau ITS. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi, di mana kesanggupan awal telah setuju ternyata beberapa hari menjelang pelaksanaan malah mundur.
Calon mahasiswa yang awalnya memilih lokasi tes UNESA pasti akan merasa kecewa dan bingung harus melihat lokasi baru lagi di UNAIR atau ITS. Dengan kondisi Surabaya yang masih zona merah, pasti akan menimbulkan keresahan tersendiri.
Berharap penyelenggara UTBK (dalam hal ini LTMPT) segera tanggap dan mengambil sikap tegas dalam menentukan sikap, sehingga saat peserta mencetak nomor ujian dan lokasi, tidak akan ada lagi perubahan jadwal dan tempat ujian.
