Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kala Senja Tersenyum

18 Juni 2020   19:30 Diperbarui: 18 Juni 2020   19:30 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Mentari perlahan beranjak, senja pun memaparkan rona jingga 

Semilir angin mengiringi pipit-pipit kecil mengepakkan sayap 

Beriringan membelah dirgantara, menyuguhkan sajian elok bagi netra 

Tetiba mataku melekat pada seraut wajah 

Terpesona pada sebentuk senyum tulus yang singgah senja ini 

Di antara paras-paras tegang dan ripuh, guratan di wajahmu mampu meluluhkan kalbu 

Kepakan sayap paksi di angkasa tak lagi menarik hasrat 

Seringaimu mampu melapukkan kelu dan pilu di lubuk hati beku 

Deru debu di jalanan tak mampu lagi singkirkan rindu 

Masihkah kau simpan namaku di ceruk hatimu? Tanyamu sungguh menusuk hingga ke relung. 

Bukankah dulu pernah kau pahat sebentuk nama dengan tinta abadi? Mengapa kini masih kau pertanyakan lagi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun