Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menghemat Listrik? Begini Cara Saya

11 Juni 2020   20:32 Diperbarui: 11 Juni 2020   20:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca keluhan tentang biaya listrik yang mengejutkan, membuat saya melihat kembali kwitansi tagihan bulan lalu-lalu. Kebetulan bulan ini memang tagihan listrik di rumah saya tidak mengalami kenaikan dan cenderung stabil. 

Ada tetangga yang mengeluh tagihan listriknya membengkak dari Rp 400 ribu jadi Rp 600 ribu. Ada juga yang dari Rp 300 ribu jadi Rp 500 ribu, sedangkan tagihan saya normal Rp 350 ribu. 

Bagaimana mungkin, sedangkan semua anggota keluarga berkumpul di rumah? 

Mungkin saja, televisi memang lebih sering menyala selama masa pandemi, pemakaian mesin pompa air juga banyak, tetapi kami bisa menghemat dari pemakaian lain. 

Pemakaian kipas angin sehari-hari juga tak henti, mesin cuci pun sering digunakan, tetapi masih bisa disiasati dengan cara lain. 

Jadi, kalau pun ada kenaikan itu wajar karena memang pemakaian listrik lebih banyak. Namun kenaikannya tidak begitu mengejutkan dan masih dalam batas kewajaran. 

Sejak musim pandemi, kami menerapkan pola hidup sehat dengan berganti baju dan mandi setelah ke luar rumah. Tak heran jika cucian makin banyak sehingga kerja mesin cuci dan mesin pompa air bertambah. 

Namun adanya penerapan PSBB juga ikut membantu penghematan, lho. Dengan jarang keluar rumah berarti tidak sering berganti baju dan mencuci, cukup dua kali sehari. 

Pemakaian listrik untuk AC yang biasanya banyak juga kami kurangi. Kebetulan saat pandemi kemarin hujan lebih sering turun, jadi hawanya tidak terlalu panas. Kalau pun butuh penyejuk udara cukup dengan kipas angin, jika memang diperlukan sekali barulah AC dinyalakan. 

Beberapa ruang yang tak butuh penerangan pun lampunya kami matikan atau mengganti dengan yang lebih rendah dayanya untuk alasan menghemat listrik. Malam saat tidur juga begitu, selain tidak gerah juga menjaga kesehatan agar terhindar dari kanker kulit. Ajaran Rasul juga, kan, mematikan lampu saat tidur?

CPU komputer yang digunakan di rumah juga butuh listrik banyak, lho. Untuk itu lebih baik pakai laptop saja saat mengerjakan tugas sekolah atau kantor. Jangan dikira CPU tidak makan listrik banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun