Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tapak Jejak Kejujuran Seorang Jenderal Hoegeng

14 Agustus 2022   08:38 Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:29 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal Hoegeng. Sumber: https://nasional.tempo.co/

Saat ini, Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus yang terjadi di kepolisian. Kasus tersebut membuat masyarakat Indonesia bertanya-tanya mengenai apa yang sedang terjadi di tubuh kepolisian saat ini? 

Hal ini membuat saya mengingat akan salah satu Jenderal yang pastinya banyak singgah di hati masyarakat Indonesia sampai dengan detik ini. 

Beliau bernama Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Saya akan mencoba menapak tilas mengenai kehidupan serta cerita beliau semasa hidup yang patut kita teladani.

Memori Akan Jenderal Hoegeng

Jenderal Hoegeng Iman Santoso, lahir dengan nama Iman Santoso di Pekalongan pada 14 Oktober 1921. Mungkin banyak dari anda yang penasaran, nama 'Hoegeng' diambil dari mana? 

Nama 'Hoegeng' diambil dari kata 'bugel' yang kemudian berubah menjadi 'bugeng' dan akhirnya 'hugeng' yang memiliki arti gemuk. Diceritakan bahwa sewaktu kecil, beliau memiliki tubuh yang gemuk.

Ayah beliau bernama Soekarjo Kario Hatmodjo, seorang jaksa yang bertugas di Pekalongan, sedangkan ibunya bernama Oemi Kalsoem. Beliau memiliki dua adik perempuan, yaitu Titi Soedjati dan Soedjatmi. Sedari kecil, beliau memang sudah bercita-cita untuk menjadi polisi karena dipengaruhi oleh teman ayahnya yang menjadi Kepala Kepolisian Negara (Kapolri) di kampung halamannya.

Pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat menjadi Kapolri menggantikan Soetjipto Joedodihardjo. Beliau mengakhiri jabatannya pada 2 Oktober 1971 dan digantikan oleh Drs. Mohamad Hasan. Beliau menjadi Kapolri selama tiga tahun lamanya.

Kejujuran Jenderal Hoegeng

Mungkin banyak dari Pembaca Kompasiana yang penasaran, seperti apa sosok Jenderal Hoegeng semasa hidupnya? Sejujur apakah beliau selama menjabat sebagai Kapolri?

Presiden keempat Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal sebagai Gus Dur pernah melontarkan sebuah guyonan,

"Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng," - Gus Dur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun