Mohon tunggu...
Anwar Cholish
Anwar Cholish Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi bagian PDKB di PLN

Hidup berkah istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergilah

4 September 2020   21:40 Diperbarui: 4 September 2020   21:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ditengah wabah yg sedang bertamu ke bumi pertiwi, marilah kita sambut dengan suguhan kewaspadaan.Kita hormati dan ajak bicara baik - baik.Kita tanyakan apa maksud dan tujuan kemari.Kalau tujuanmu baik, lanjutkan Kalau tujuanmu buruk, maka pergilah 

Kami tak butuh keburukanmu, kami butuh kebaikanmu dalam kewaspadaan.Waspada tanpa korban, waspada sebagai ilmu dan pengalaman.Tapi, kenyataannya kamu memakan korban. Maka pergilah, aku tidak mau banyak tangisan dinegeri ini. 

Bukannya aku tak mau menerimamu, tapi caramu yang bikin aku menolak. Kamu pengen kita jaga kebersihan ? Oke diterima Tapi kenapa memakan korban ? Kalau bapak yg meninggalkan, bukankah masih punya tanggungan ? Bagaimana anak istri makan ? Kalau anak yang meninggalkan, bagaimana negeri ini kedepan ? Kalau ibu yang meninggalkan, bagaimana melahirkan anak untuk masa depan ? 

Hai wabah ? Kumohon jangan kau perpanjang bertamumu kalau faktanya begini. Cukup hikmah saja yang kau berikan kepada kami. Sekali lagi, pergilah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun