Mohon tunggu...
Anwar Abbas
Anwar Abbas Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Inspirasi

Statistisi di Badan Pusat Statistik (BPS) yang ingin berbagi manfaat dengan menulis...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepuluh Pemuda dalam "Mimpi" Bung Karno

28 Oktober 2017   10:01 Diperbarui: 28 Oktober 2017   10:10 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan aku guncang dunia,"(Ir. Soekarno)

Jika ada kutipan wajib pada setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober tiap tahunnya, mungkin itu adalah salah satu kutipan pidato Bung Karno di atas. Kutipan pidato tersebut menggambarkan bahwa salah satu founding father bangsa kita ini, sangat yakin akan potensi pemuda, dan sangat yakin bahwa harapan untuk memajukan bangsa ini ada di tangan generasi mudanya.

Pertanyaannya sekarang, apakah "mimpi" Bung Karno dalam kutipan pidato tersebut telah menjadi kenyataan? Kalau kita mau menelusuri berbagai literatur dan berbagai pemberitaan, kita pasti tahu bahwa sebenarnya pemuda-pemuda Indonesia tidaklah miskin prestasi. Bahkan ada beberapa prestasi yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, prestasi-prestasi yang mengguncang dunia. 

Di bidang olahraga misalnya, beberapa kali para pebulu tangkis kita meraih gelar-gelar bergengsi di turnamen-turnamen dunia hingga mendali emas olimpiade. Jangan juga lupakan Rio Hariyanto yang berhasil menembus ajang Formula 1 yang merupakan ajang paling bergensi di dunia untuk balapan mobil. 

Di dunia film animasi, ada nama Rini Sugianto yang namanya sangat diperhitungkan. Keterlibatannya dalam berbagai film seperti The Hobbit, The Adventures of Tintin, The Avengers, Iron Man 3, Hunger Games: Catching Fire, hingga The Dawn of the Planet of the Apes, telah membuka mata dunia bahwa pemuda-pemuda Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa kali anak muda Indonesia berhasil menyabet medali emas di olimpiade matematika, olimpiade fisika, bahkan dalam olimpiade robot. Singkat kata, jika kita mau menuliskan prestasi-prestasi yang diraih oleh pemuda-pemuda Indonesia, maka kita mungkin akan menghabiskan halaman demi halaman untuk itu.

Jadi, kembali ke pertanyaan semula. Apakah "mimpi" Bung Karno tentang pemuda-pemuda Indonesia yang mengguncang dunia telah menjadi kenyataan? Kalau kita melihat berbagai prestasi-prestasi yang diraih pemuda-pemuda Indonesia di atas, maka kita bisa berkata "Ya, mimpi itu sudah terwujud". Tapi, jika kita melihat sebagai sebuah bangsa, maka mungkin kita harus berpikir sekali lagi untuk menjawab "Ya".

Salah satu indikator untuk melihat kualitas pembangunan manusia di suatu negara adalah dengan melihat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2015, United Nations Development Programme (UNDP) dalam laporan Human Development Report 2016 mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2015 berada di peringkat 113, turun dari posisi 110 di 2014. Di lingkup yang lebih kecil seperti ASEAN, Indonesia hanya menempati rangking ke-5 dibawah SIngapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Posisi yang sangat miris.

Tiga tahun ke depan, tepatnya di tahun 2020 Indonesia akan mengalami sebuah fenomena demografi yang disebut sebagai fenomena bonus demografi. Berdasarkan proyeksi penduduk yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 Angka Ketergntungan (dependency ratio) Indonesia akan berada di angka 47,7 persen. 

Itu berarti, pada tahun 2020 nanti seratus penduduk usia produktif "hanya" akan menanggung sekitar 47 penduduk usia tidak produktif. Sederhananya, pada saat itu penduduk usia produktif di Indonesia dua kali lipat bahkan lebih dari jumlah penduduk usia tidak produktif. Kondisi ini akan terus berlanjut hingga 2030, dengan angka ketergantungan mencapai 46,9 persen.

Lebih sederhana lagi, Indonesia akan "kebanjiran" pemuda. Fenomena ini, menjadi peluang sekaligus tantagan bagi bangsa ini. Dengan persiapan dan pengelolaan yang baik, maka potensi ini akan berubah menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengguncang dunia. Jika melihat negara-negara lain yang berhasil memanfaatkan bonus demografi dengan baik seperti Jepang dan Korea Selatan, maka seharusnya Indonesia bisa berubah dari negara berkembang (negara dunia ketiga) menjadi negara maju. Itulah yang betul-betul akan mengguncang dunia, seperti yang Bung karno cita-citakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun