KKN Pulang Kampung, Mahasiswa Undip Asal Badung Keliling Bantu Sosialisasi Protokol Kesehatan

Badung (31/7) -- Di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, Sebagian besar masyarakat tetap dituntut untuk melakukan mobilisasi guna memenuhi kebutuhan hidup sehari -- hari. Kebutuhan -- kebutuhan tersebut di antara adalah kebutuhan untuk mencari nafkah, membeli bahan -- bahan pokok, dan juga makanan.

Dari sisi pelaku ekonomi mikro, pandemi Covid-19 seakan menjadi musibah besar bagi keberlangsungan usaha mereka. Hal ini juga turut dirasakan oleh warung dan toko yang berada di sekitar Banjar Tegaljaya, Desa Dalung, Kec. Kuta Utara, Badung.

Tidak menyerah begitu saja dengan keadaan, pemilik toko dan warung memutuskan untuk tetap membuka usaha mereka dan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi kebutuhan.

Munculnya beberapa varian baru dari virus corona membuat masyarakat rentan tertular virus dan jatuh sakit. Ditambah lagi, varian baru bernama Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, yakni sebesar 60 persen. Varian ini digadang -- gadang menjadi penyebab melonjaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia, karena mampu menembus dan menginfeksi sel sehat dalam tubuh manusia. 

Melihat kondisi tersebut, Anunsiata Vanda (21), mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata di kampung halaman, didampingi oleh Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M. Si. Selaku dosen pembimbing berinisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Banjar Tegaljaya, 

Desa Dalung tersebut. Solusi yang diberikan demi menjaga kenyamanan dan kesehatan pelaku ekonomi mikro dan pembeli adalah dengan mengedukasi kembali pentingnya pematuhan protokol kesehatan di tengah merebaknya kasus Covid-19. 

Sosialisasi dan Pembagian Pamflet Protokol Kesehatan pada Toko Sembako/Dokpri

Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, mahasiswa menyasar toko dan warung yang menjual kebutuhan pokok di sekitar Banjar Tegaljaya, Desa Dalung sebagai obyek sosialisasi. Menurut pengamatan mahasiswa, toko dan warung yang menyediakan kebutuhan pokok juga berpotensi menjadi tempat penyebaran virus apabila protokol kesehatan tidak diterapkan secara disiplin. 

Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama mahasiswa juga membagikan pamflet mengenai pentingnya menaati protokol kesehatan yang nantinya dapat dipasang pada tempat usaha. Harapannya, kesadaran akan pentingnya memutus rantai penyebaran Covid-19 semakin meningkat, baik dari sisi pemilik toko dan juga pembeli.