Mohon tunggu...
Anugrah Rahmatulloh
Anugrah Rahmatulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Researcher

Ketika kita membaca, kita membuka jalan. Ketika kita menulis, kita berbagi cerita. Dan ketika kita berbicara, kita merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mereka yang Menjaga Budaya Lewat Musik

7 Mei 2020   15:09 Diperbarui: 7 Mei 2020   20:04 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Musik (sumber: monitor.co.id)

Kita juga akan sangat mudah menemukan musik di berbagai tempat. Masyarakat yang sedang nongkrong dan ngopi tentu tidak lengkap ketika tidak ada sajian musik dari radio si empunya warung, para pekerja proyek sering mendengarkan musik untuk menambah semangat serta melupakan sejenak lelah beraktivitas, juga para musisi jalanan yang menggantungkan hidupnya dari musik yang mereka mainkan.

Lebih jauh, banyak orang mendengarkan musik tertentu untuk menggambarkan perasaan yang sedang dirasakan, dengan penanda update status di sosial media ataupun melalui aplikasi pemutar musik yang digunakan.

Jauh sebelum itu, masyarakat Indonesia sudah lama hidup dengan musik. Kedekatan masyarakat Indonesia dengan musik sudah muncul sejak masa neolitikum.

Nyanyian rakyat sebagai salah satu jenis folklor menjadi jembatan masuknya musik dalam masyarakat Indonesia pada masa itu. Sebagai sebuah folkore, nyanyian rakyat kemudian hidup dan berkembang dalam berbagai kegiatan masyarakat.

James Danandjaja dalam Folklore Indonesia menyatakan bahwa nyanyian rakyat banyak digunakan dalam upacara adat maupun keagamaan, pergaulan masyarakat, usaha mengekspresikan perasaan dan juga suatu maksud tertentu, serta berbagai kegiatan lain.

Seiring berjalannya waktu, nyanyian rakyat kemudian berevolusi dengan diiringi oleh alat musik, terutama dengan mulai masuknya pengaruh agama-agama di kepulauan Nusantara.

Masuknya agama-agama di kepulauan Nusantara tidak serta merta menghilangkan musik dari masyarakat. Musik kemudian menjadi sarana penyebaran agama serta menjadi sarana pembacaan naskah-naskah.

Banyak sekali naskah-naskah yang memiliki patokan pupuh, seperti naskah Negarakretagama. Hal ini dimaksudkan untuk menarik masyarakat untuk mempelajari agama dengan lebih mudah.

Contoh lain pemanfaatan musik ialah Gamelan Jawa. Sejak masa Hindu-Buddha, gamelan digunakan sebagai sarana penyebaran agama.

Bahkan, pada masa islam, Gamelan Jawa menjadi salah satu media strategis yang digunakan para wali maupun para penyebar agama islam lainnya.

Melalui penampilan gamelan yang diiringi oleh pertunjukan wayang mampu menarik minat masyarakat untuk hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun