Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mind Mapping ( Pemetaan Pikiran )

15 April 2009   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:13 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan saya kali ini sesungguhnya banyak hubungannya dengan artikel artikel yang sudah saya postingkan terdahulu, tapi thema kali ini cukup menarik untuk dibahas, karena akan sedikit memberi gambaran kejadian kejadian nyata dalam hidup kita yang kadang tanpa kita sadari di alami oleh kita semua dan lucunya bisa mendrive/mengendalikan perilaku kita.

Anda tahu peta ?, ya sebuah alat bantu yang memberi gambaran akan letak, arah dan lain lainnya dengan memberi informasi kepada kita agar kita tidak salah menuju suatu tempat, begitu juga dengan pikiran pikiran yang terjadi di otak kita, yang tervisualisasikan sesuai petanya masing masing, tergantung situasi dan keadaan si pemilik pikiran ini, jadi banyak sekali peta peta tercipta dari hasil pikiran kita.

Kali ini saya membahas dulu tentang pemetaan pikiran, nanti dilanjutkan dengan pemetaan hati ( heart mapping ), lalu dilanjutkan dg cara pengelolaan yang baik dari perpaduan dua pemetaan ini, akan dibahas dalam management thinking dan management feeling, sangat menarik kalau kita simak, dan akan memberi efek positif dalam kehidupan kita.

Pemetaan pikiran adalah sekumpulan visualisasi dalam pikiran kita yang tercetak dalam memori otak kita, sehingga mempengaruhi perilaku si punya pikiran tersebut.

Untuk mudah mendapat pemahaman hal ini, saya akan langsung memberikan contoh kongkritnya saja, yang dapat kita lihat dalam kehidupan kita, dan saya harap ini bisa menjadi cerminan buat diri kita masing masing, atau bisa juga menjadi cara terbaik buat kita untuk menyiasati dan memahami perilaku orang orang disekitar kita, dan akhirnya kita bisa mengambil sikap yg arif dan bijak, buat diri kita sendiri dan orang orang sekitar kita, dalam bersikap dan berperilaku.

Contohnya begini ;
Kadang kita sering menjumpai atau bertemu dengan seseorang yg kita ajak bicara, lantas sering terjadi kesalah pahaman dari kedua belah pihak yg berbicara tersebut.

Kasus pertama :
Anda bertemu untuk pertama kalinya dengan seseorang yg baru anda kenal, lalu tejadi percakapan, tanpa sengaja ada kata kata yg anda ucapkan memberi respon persepsi yang tidak anda duga pada teman bicara anda, sehingga teman bicara anda tersinggung dan marah pada anda, lalu apa reaksi yg anda lakukan ?, segera introspeksi diri ?, cuek saja karena anda tidak merasa ada yg salah ?, ya mungkin dua reaksi ini dapat anda lakukan selama anda melakukan pembicaraan tersebut.

Mungkin ada kata kata anda yg menurut anda biasa saja, tapi buat teman bicara anda sangat luar biasa, sehingga menyinggung perasaannya, bisakah ini terjadi ?, jelas sangat mungkin terjadi. sebagai contoh anda berkata begini,"eh...kamu tuh ngga cocok pakai busana itu, kelihatan seperti badut", menurut anda kata kata yg anda ucapkan ini biasa saja dan berniat baik untuk memberi koreksi dan kritik pada teman anda, tapi buat teman anda, perkataan anda itu sudah menyinggung perasaannya, sehingga teman anda marah, kenapa hal ini terjadi ?, ya...karena peta pikiran yg anda ciptakan, sangat jauh berbeda dengan peta pikiran yg diciptakan teman anda tersebut.

Kasus kedua :
Anda bertemu dengan teman baik yg merupakan sahabat lama anda, lalu dalam perjumpaan itu anda berkata,"eh asu (baca:anjing, bahasa jawa), kemana saja kamu, lama ngga kelihatan, sudah sibuk banget ya seperti orang penting saja...", lalu respon teman anda, tertawa terbahak bahak dan segera memeluk anda karena kangen dg anda, sebab lama tak bertemu,.
Kenapa hal ini bisa terjadi ?, padahal kata kata yg anda ucapkan sangat kasar, "asu", ya teman anda disamakan dengan anjing, tapi teman anda ini tidak tersinggung apalagi marah, ini disebabkan anda sudah saling kenal dan bersahabat, sehingga kata kata "asu" itu sebuah teguran/sapaan yg sangat akrab buat sebuah persahabatan, dan yg jelas hal ini terjadi karena peta pikiran yg diciptakan di pikiran anda, sama persis atau identik dg peta pikiran yg diciptakan teman anda.

Dari dua contoh kasus diatas jelas ya..., arti peta pikiran yg bisa mendrive perilaku seseorang dengan responnya masing masing, maka hati hatilah dengan perkataan yg anda ucapkan, tepatkah kata kata itu di ucapkan ?, waktunya pas atau tidak untuk diucapkan ?, suasananya cocok tidak dengan situasi peta pikiran orang lain ?

Dan dengan peta pikiran ini yang juga terkait dengan peta hati yg akan saya bahas berikutnya, bisa menjadi modal besar buat anda dalam membaca perilaku orang orang disekitar kita, dengan membaca dua pemetaan ini, pemetaan pikiran dan pemetaan hati yg terlihat jelas dari bahasa tubuh dari orang orang di sekitar kita, jadi bila anda menguasai dan pandai mengelola dua kekuatan pemetaan ini dalam management thinking dan management feeling, ini akan membuat anda mudah menempatkan diri anda dalam pergaulan sosial anda.

Tunggu sambungannya pada artikel saya berikutnya.

Salam sehat dari saya,
Anugra Martyanto
di Purwokerto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun