Mohon tunggu...
antung apriana
antung apriana Mohon Tunggu... Administrasi - ibu bekerja dengan 2 anak

working mom with 2 children, blogger www.ayanapunya.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Banyak Kulit Buah di Bulan Ramadhan? Jadikan Ecoenzyme Saja

31 Maret 2023   14:32 Diperbarui: 31 Maret 2023   18:16 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi eco-enzyme, pemanfaatan limbah dapur untuk tanaman. (SHUTTERSTOCK/ICHIYUKI)

Di bulan Ramadan, salah satu menu yang kerap ditemukan terutama saat waktu berbuka adalah es buah dengan berbagai varian olahan. 

Di rumah saya sendiri, menu es buah ini biasanya diisi dengan buah semangka, pepaya dan juga timun suri yang memang menjadi primadona di bulan Ramadhan. 

Biasanya saya membuat sendiri es buah untuk menu berbuka ini karena tentunya bisa lebih irit ketimbang membeli di pasar atau penjual es buah.

Dengan banyaknya frekuensi membuat es buah di bulan Ramadan, maka pastinya akan menghasilkan sampah kulit buah yang cukup banyak. 

Alih-alih dibuang, sampah kulit buah untuk es buah ini pastinya akan lebih berguna jika diolah kembali menjadi produk daur ulang berupa ecoenzyme yang namanya mungkin sudah cukup sering didengar.

Ecoenzyme merupakan larutan yang terbuat dari campuran kulit buah, gula merah dan juga air dengan perbandingan takaran 3 bagian kulit buah : 1 bagian gula merah : 10 bagian air yang kemudian ditutup dan didiamkan selama 90 hari atau 3 bulan. 

Campuran dari 3 bahan ini akan menghasilkan cairan berwarna coklat keruh dengan butiran-butiran putih yang merupakan jamur hasil fermentasi dari bahan-bahan organik yang digunakan. 

Jika sudah dipanen, ecoenzyme ini akan sangat membantu dalam berbagai pekerjaan rumah seperti membersihkan kompor dan juga lantai rumah. 

Ecoenzyme sendiri dikembangkan oleh seorang peneliti dari Thailand yakni Dr. Rosukon Poompanvong pada tahun 2006. 

Dalam prinsip pengolahannya ecoenzyme menggunakan terjadinya oksidasi tanpa ada udara atau fermentasi alami di mana alkohol merupakan produk utama jika fermentasi tidak sempurna sedangkan pada fermentasi sempurna produk utamanya adalah asam asetat. 

Dalam cairan ecoenzyme terdapat kandungan hidrogen peroksida, etanol, asam asetat, amilase, protease dan lipase. 

Saya sendiri berkenalan ecoenzyme ini dari salah satu teman blogger yang kerap mempromosikan produk ini dalam setiap unggahannya. Karena penasaran, saya pun mencoba membuat sendiri ecoenzyme dari buah-buahan yang saya olah menjadi es buah di bulan Ramadan. 

foto pribadi
foto pribadi

Saat itu, karena tidak memiliki stok gula merah saya menggantinya dengan gula pasir biasa. Belakangan saya baru tahu kalau penggunaan gula pasir tidak disarankan karena gula pasir bukan produk gula murni melainkan produk olahan,

Sesuai dengan panduan yang diberikan, saya pun mendiamkan ecoenzyme buatan saya selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, tibalah masa panen. 

Saya buka tutup botol ecoenzyme dan terciumlah wangi khas ecoenzyme yang asam dan perpaduan dari wangi kulit buah yang digunakan. 

Saya kemudian menyaring larutan yang ada dan memindahkannya ke dalam botol-botol bekas dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Biasanya saya menggunakan ecoenzyme ini untuk dicampurkan ke sabun cuci piring, membersihkan kompor dan juga mencuci pakaian. 

Selama kurang lebih satu tahun membuat ecoenzyme ini jujur saya sangat takjub dengan hasil yang diberikan. Dari beberapa penggunaan terhadap ecoenzyme ini, hasil yang paling terlihat adalah wajan dan panci saya yang dulunya menghitam kini warnanya sangat kinclong. 

Bahkan saat pertama kali menggunakan ecoenzyme ini saya dibuat heran karena tiba-tiba saja kerak-kerak yang ada di bagian bawah wajan rontok tanpa perlu disikat. 

Karena sangat suka dengan hasilnya ini, sekarang membuat ecoenzyme menjadi salah satu rutinitas bulanan saya karena kalau tidak distok bisa-bisa saya kehabisan cairan sebelum waktunya dan harus menunggu 3 bulan untuk bisa menggunakan ecoenzyme lagi. 

Bagaimana dengan pembaca sekalian? Kalian sudah membuat ecoenzyme belum?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun