Saat Marie Kondo Mengaku Rumahnya Berantakan, Apakah Kini Bukunya Masih Relevan untuk Dibaca?

Beberapa hari terakhir, di timeline instagram saya beredar sebuah berita tentang ratu berbenah dari Jepang yakni Marie Kondo. Dari cuplikan berita yang saya baca, disebutkan kalau Marie Kondo yang sekarang baru melahirkan anak ke tiganya akhirnya mengakui kalau dirinya sudah tidak lagi memprioritaskan waktunya untuk berbenah dan lebih memperhatikan anak-anaknya. Marie bahkan mengaku kalau sekarang rumahnya agak berantakan. 

Berkat ucapannya ini, timeline saya jadi penuh dengan tanggapan dari para ibu-ibu ataupun mereka yang pernah membaca buku Marie Kondo. Sebagian besar sepertinya bersyukur karena akhirnya Marie mengakui sulitnya mengurus rumah saat punya anak. Namun mungkin sebagian ada juga yang julid dan  kemudian mempertanyakan apakah ilmu yang dibagikan selama ini masih relevan? 

Tantangan mengurus rumah setelah memiliki anak

Sebagai seorang ibu, memang salah satu tantangan terbesar dalam mengurus rumah adalah menjaga rumah tetap rapi setiap harinya. Kalau rumah tersebut belum ada anak-anak mungkin mudah saja mengurusnya. Kita bisa membersihkan dan merapikan rumah di pagi hari dan sisa hari bisa dihabiskan dengan bersantai atau mengerjakan hal produktif di luar pekerjaan rumah. 

Lain halnya jika di rumah tersebut sudah memiliki anak. Bisa jadi baru beberapa menit ibu membereskan rumah, tak sampai lima belas menit kemudian rumah sudah berantakan lagi karena anak-anak yang sibuk bermain. Lelah? Pastinya. Dengan kenyataan seperti ini, wajar saja saat bukunya booming dulu banyak ibu yang mempertanyakan apakah jika Marie Kondo memiliki anak dirinya akan bisa tetap merapikan rumah?

Dalam wawancara-wawancara sebelumnya, Marie selalu menekankan kalau kehadiran anak tidak terlalu berpengaruh dalam soal berbenah. Ibu bahkan bisa sekalian mengajarkan anak untuk berbenah sejak dini yang nantinya bisa membantu ibu dalam membereskan rumah. 

Sayangnya anak-anak tetaplah anak-anak. Mungkin jika anak kita baru satu maka perihal berbenah ini masih bisa dilakukan. Namun ketika anak sudah bertambah jumlahnya dengan usia yang juga masih balita rasanya sulit sekali untuk mengatur mereka agar bisa lebih tertib dan tidak memberantakkan rumah. 

Saya sendiri memiliki 2 orang anak. Satu perempuan dan satu lagi laki-laki dengan beda usia 2,5 tahun. Jika 2 anak ini berada di rumah seusai saya pulang kerja, bisa dipastikan keadaan rumah akan super berantakan. 

Mainan dibongkar semua dan tidak dikembalikan lagi. Kadang juga mereka membuat berbagai eksperimen dengan menggunakan berbagai benda yang ada di rumah. 

Sesekali anak-anak saya ingat untuk membereskan mainannya setelah bermain namun lebih seringnya mereka mengaku kelelahan dan memilih meningggalkan mainan tersebut berserakan begitu saja. 

Ilmu berbenah ala Marie Kondo

Bicara soal bukunya sendiri, memang metode berbenah ala Marie Kondo ini sangat fenomenal. Bukunya menjadi buku terlaris di New York, Marie bahkan juga memiliki sebuah acara bertajuk sama di salah satu layanan OTT di mana Marie datang ke rumah beberapa keluarga dan membantu keluarga tersebut berbenah.