Mohon tunggu...
Anton Wijaya
Anton Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Perawat yang suka ngeblog, serta mengikuti dan berbagi di media sosial. Biografi lengkap, ada di http://medianers.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rice Milling Berjalan, Mudahkan Petani Mengolah Padi Menjadi Beras

5 Mei 2016   01:44 Diperbarui: 6 Mei 2016   03:08 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam 1 hari, Mawar mengaku bisa mendapatkan penghasilan sebanyak kurang lebih 100 liter beras. Dan, Mawar juga membeli dadak dari petani, untuk di jual kembali. Artinya, mawar bisa lagi mencari keuntungan, dan petani pun untung, dadak ampas padinya di jadikan uang tunai oleh mawar.

Rice Milling Berjalan Pilihan Tepat Memangkas Biaya

Usaha Mawar sangat membantu petani. Petani mulai merasakan manfaatnya. Kata Ajo, " menggiling padi pakai rice milling berjalan ini, bisa memangkas biaya, dan cepat. Tidak perlu lagi sewa ojek mengantar ke heller, juga tidak perlu menunggu lama. Sekarang, cukup telpon dan si mawar akan datang." Ungkap Ajo.

Kelemahan dari rice milling mobil ini adalah, di kala hujan, karena mobil rakitan pengangkut mesin rice milling tidak memiliki atap, jadi sewaktu-waktu bisa basah di guyur hujan. Kemudian, medan yang sulit, seperti tingginya pendakian yang akan ditempuh, maka mobil rakitan buatan Mawar ini tidak bisa melewatinya. Sebab, mobil rakitan mengandalkan kekuatan tali berbentuk karet, cara kerjanya seperti motor matic , tidak menggunakan rantai dan ger.

Mawar terbilang sukses melakukan inovasi dalam membantu petani kecil dan dirinya sendiri. Terjadi hubungan simbiosis mutualisme antara ia dan petani. Semoga usaha mawar dan petani kecil semakin lancar. Agar kita, mawar dan petani tidak kekurangan bahan pokok penting ini, untuk kelangsungan hidup.

(Anton Wijaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun