Mohon tunggu...
Anton Wijaya
Anton Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN Jember Tadris IPS 1 2019

Manusiakan manusia jika ingin dimanusiakan manusia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Idealisme dan Filosofi Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme

2 April 2020   22:24 Diperbarui: 2 April 2020   22:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendidikan idealisme

Idealisme berasal dari bahasa Yunani idea yang berarti pandangan atau kontemplasi. Dalam pengertian filsafat idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya sistem keunggulan fikiran, roh atau jiwa dari pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material. Filsafat idealisme sangat penting didalam dunia pendidikan, karena meletakkan manusia atau peserta didik sebagai subjek memiliki pengetahuan yang tersimpan dalam dirinya, baik pengetahuan umum atau agama. 

Tokoh-Tokoh filsafat pendidikan

Dalam filsafat ada beberapa aliran, yang salah satunya adalah aliran idealisme. Berikut adalah filosofi-filosofi tentang aliran idealisme

1. Plato

Tokoh aliran idealisme yang pertama adalah Plato, pada tahun 427-374 sebelum masehi. Plato berpendapat bahwa ide merupakan suatu yang objektif. Dalam menerangkan ide ini plato menerangkan dalam teori dua dunia yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang dapat dilihat oleh panca indra,sifat dari dunia ini tidak terus berubah dan tiada indra suatu kesempurnaan dan dunia lainnya adalah dunia ide ide yang sifatnya tetap atau abadi dan sempurna, maksudnya adalah bahwa segala yang difikirkan oleh manusia itu selalu bersentuhan dengan  yang terlihat

2.Hegel

Pada tahun 1770-1831. Hegel dikenal sebagai filosof yang menggunakan dialektika se bagai metode berfilsafat. Dialektika adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan. Metode ini menyadari bahwa setiap setiap pemimjran atau psengetahuan itu berbeda-beda,  sehingga membutuhkan jembatan yang menghubungkannya. 

3. Imanuel kant

Pada tahun 1724-1808. Menurut kant semua pengetahuan didapat dari pengalaman,  namun tidak semua dari pengalaman maksudnya objej yang ditangkap oleh indra

4. Al Ghazali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun