Bapak kita mantan Presiden yang piawai mendesain pesawat itu
'tlah berpulang,
menyusul sang istri yang pasti 'tlah juga menjelang...
Pergi tinggalkan mega-proyek kebangsaannya,
Mungkin ada bagian sayap yang masih harus dipurnakan, atauÂ
bagian ekor?
Tak apa Bung Besar! Tinggalkanlah...
Kau 'tlah cukup lelah.
Biarkan kami-kami yang muda teruskan mimpi besarmu.
Kau 'tlah ejawantahkan mimpimu
dengan mendobrak realitas keserbaterbatasan!
Kau ciptakan realitas baru dari serat-serat mimpimu
yang berkelindan dengan prinsip-prinsip pasti nan siiip!
'tuk melompat jauh ke muka, tinggalkan zona aman yang sudah tak aman,
'tuk coba merebut keberadilan ekonomi yang senantiasa timpang,
'tuk ciptakan nilai plus yang kerap minus,
'tuk tidak terpaku pada besaran hutang belaka,
'tuk representasikan kemampuan tinggal landas dari bangsa yang kerap kandas,
'tuk gelorakan semangat kemajuan bangsa yang kerapkali (sangat) tahu makna "kepepet",
'tuk ciptakan tekanan baru yang akan memunculkan daya pemberdayaan sumber daya manusia,
Kau 'tlah buktikan itu semua.Â
Kau mampu pindahkan (sebagian) ekonomi bangsa berbasis teknologi reguler ke ekonomi kedirgantaraanÂ
yang berbasis teknologi spektakuler.
Kini biarlah, penerusmu yang masih muda ini pun 'kan juga buktikan kemampuanÂ
'tuk pindahkan ..."Pusat Pemerintahan"!
Kau 'tlah menjadi teladan langkah pencerahannya!
( Setidaknya, kami 'tlah  belajar banyak dari bapak Presiden pertama dalam teks proklamasinya,
"Mengenai pemindahan kekuasaan" Â dan lain-lain akan kami selenggarakan dalam tempu yang sesingkat-singkatnya.)
Bekasi 12 September 2019