Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Gunung?

31 Mei 2019   05:47 Diperbarui: 31 Mei 2019   06:10 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bak tumpukan puisi

yang terjal dan menjulang tinggi,

gunung adalah  misteri

yang harus kita daki dan gemati.

Pencerahan hanyalah kepuasan tak terperi

yang terberi saat 'tlah terpintas pedih dan nyeri

Tenggaklah tuak seteguk!

'tuk  rayakan hati yang tertunduk,

karena gunung bukan pengurai kecamuk,

apalagi pelepas rindu yang mencambuk.

Bak tumpukan puisi 

yang terjal dan menjulang tinggi,

gunung adalah panah pasopati

yang harus kita pelihara bak murninya hati

Puncak capaian hanyalah mahkota duri

yang teranggun 'stlah berkorban diri,

sepi dan dingin merintih suri

saat hampa merasuki hasrat ilusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun