Pendidikan di sekolah mengajarkan ketertiban berlalu lintas tetapi ketika siswa tiba di gerbang sekolah semuanya sirna karena mereka diperhadapkan dengan sikap permisif. Selalu ada yang dibiarkan melawan arus, menyalib, menyerobot dan bahkan tidak memberi kesempatan kepada pejalan kaki.Â
Tindakan tegas dan disiplin dari pengatur jalan /lalu lintas menjadi kunci membangun disiplin. Penegakan aturan menjadi benteng membangun kesadaran publik berlalu lintas.Â
Sikap dan tindakan permisif yang diberikan aparat kepada pelanggar menjadi virus yang mematikan nilai disiplin dalam diri. Drama penyelesaian pelanggaran lalu lintas di pinggir jalan dengan pola transaksional merusak nilai budaya disiplin yangakan menjadi modal sosial untuk tertib publik.Â
Situasi ini tentu tidak harus dibiarkan terus berlanjut. Oleh karena butuh kerjasama semua pihak mulai dari diri sendiri, keluarga,sekolah, pemerintah dan petugas lalu lintas sebagai garda terdepan untuk membangun kesadaran akan manfaat disiplin berlalulintas.Â
Semua pengguna jalan butuh kenyamanan dan keamanan dan untuk itu kita semua harus memulainya. Dan petugas harus tanpa pandang bulu menindak siapapun yang melanggar tanpa melihat status sosial dalam masyarakat.Â
Hanya dengan tindakan dan penegakan peraturan yang tegas maka ketertiban berlalulintas dapat terwujud. Dan ini harus dilakukan secara terus menerus agar prilaku tertib individu dapat terbentuk. Kesadaran kolektif hanya dimulai dengan penegakan peraturan yang jujur dan terbuka tanpa kepentingan diri atau kelompok tertentu.Â
Dengan demikian budaya disiplin berlalu lintas dapat tercipta dan menjadi prilaku individu dan kolektif bersama. Jika ini terwujud maka akan ada rasa malu ketika melanggar di jalan.Â
Dengan demikian orang takut melanggar bukan karena peraturan atau membayar denda tetapi rasa malu karena dia sendiri sudah dihukum oleh nilai yang ada dalam diri.
Mari kita budayakan disiplin diri berlalu lintas. JIka tertib lalu lintas tercipta maka kita semua menikmati keamanan dan kenyamanan di jalan raya. Mulailah dari diri sendiri dan sekarang juga.