Mohon tunggu...
ANTONIO
ANTONIO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dosen

seorang yang selalu ingin mencoba dan mencoba hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membuka Tabir Kerdilnya Pemikiran Lewat Buku Kuning

8 April 2016   23:22 Diperbarui: 11 April 2016   12:03 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Buku kuning dan Laptopku (dok Pribadi)"][/caption]Siang itu di kota Salatiga yang biasanya tekenal sejuk meskipun sedang  panas,  kali ini bener-bener panas sekali. Apakah Salatiga akan menjadi kota panas juga ketularan dengan kota-kota disekitarnya, seperti kota Semarang dan kota Jogja? Nah ceritanya bukan soal cuacanya, tetapi dimulai dengan dialog singkat.  “Jarwo ini ada oleh-oleh”, suara teman saya yang baru datang bepergian 8 hari lalu, yang pamitnya dengan saya mau ke Nusa Tenggara. “Pikir saya oleh-olehnya makanan atau asesoris gitu”, ngarep dot com ya? 

Ternyata sebuah buku dengan sampul warna kuning dan putih yang kurang menarik bagi saya, terdapat gambar seperti sketsa orang  sedang melihat sesuatu yang di belakangnya terdapat truk besar, diperjelas sekarang dengan tulisan yang  besar di antara gambar sketsa-sketsa  “Buka-Bukaan Dunia Tambang”.

Seketika itu saya langsung menebak buku ini pasti menceritakan tentang pertambangan. Melihat tambang secara langsung saja belum, paling kalau melihat hanya dalam berita singkat di televisi, itupun dikemas biasa saja dan kurang menarik.  Karena tidak begitu tertarik dengan tambang, akirnya buku itu saya diamkan 1 minggu di meja belajar. 

Tetapi setelah dapat info dari teman saya yang memberi buku ini, bahwa akan ada perlombaan menulis berkaitan dengan buku kuning ini dan ditambah ketidaksengajaan saya bertemu dengan seorang dokter muda dari Jakarta yang pernah bekerja selama 1 tahun di Nusa Tenggara yang menceritakan kondisi di Nusa Tenggara, akhirnya membuat saya tertarik untuk membaca buku kuning ini (begitu saya menyebutnya).

Awalnya, di dalam benak saya bertanya “tambang ya tambang, kenapa harus buka-bukaan?” Banyak sekali perusahaan yang tidak mau mengungkapkan apa yang terjadi di dalam perusahaannya kepada kalayak umum, apalagi kalau sampai membuka “dapur-nya”, seperti kaum introvert yang selalu menyembunyikan apa yang terjadi di dalam dirinya. Tetapi justru berbeda dengan buku kuning ini yang berisikan tentang buka-bukaan tambang.

Baru membaca 4 cerita dari buku kuning ini, saya terbawa akan kenangan masa lalu sewaktu masih duduk di kelas 1 SD yang selalu memainkan mobil-mobilan dengan truck besar (Haul Truck kalau di buku ini) yang saya tarik dengan tali, kemanapun saya pergi pasti diiringi suara mobil tetapi suara itu dari mulutku. Ternyata truck yang dulu selalu saya bawa kemanapun saya pergi adalah truck yang ada di tambang ya? baru tersadar sekarang karena diingatkan oleh tulisan Mbak Raiyani Muharrahmah dan gambar di dalam tulisan Mas M.Zacky S. 

[caption caption=""Hulk Truck sesungguhnya, bukan mobil mainan ku" sumber dari www.ptnnt.co.id"]

[/caption]

Lalu saya terbawa akan harapan “seumpama aku bisa menaikinya bagaimana ya rasanya, bisa atau tidak  ya?”, sebuah harapan baru untuk saya, karena saya percaya manusia setiap saat harus menemukan harapan baru dalam hidupnya, kalau manusia tidak mempunyai harapan, berarti manusia itu mati meskipun sebenarnya masih hidup secara fisik.

Keterbukaan akan apa yang terjadi di dalam tambang Newmont ini setidaknya saya dapatkan dari cerita Mas Eko Budi W, wajar sekali manusia memiliki sifat kekuatiran akan apa yang dilakukannya, dalam konteks ini adalah mengadakan program Sustainble Mining Bootcamp. Sebuah Program yang membuka orang luar untuk masuk dan mengamati semua kegiatan di pertambangan, bahkan sampai berpersepsi apakah ada dampak dari proses pertambangan itu,  kekuatiran ini yang dialami oleh founder yang tergabung dalam Newmont Gold Company yang notabene adalah orang Amerika, yang katanya terbuka tetapi dalam kasus ini berbeda. 

Tetapi oleh seorang Head of Corporate Communication PT Newmont yang bernama Bapak Rubi W.Purnomo yang adalah seorang Indonesia (kalau dari namanya sih), membuka kepercayaan saya akan sebuah keterbukaan dan kepercayaan diri dari salah satu perusahaan pertambangan besar di Indonesia, “Kalau kita sudah melakukan yang terbaik dan tidak ada kejelekan yang kita tutup-tutupi kenapa kita harus takut”. Sebuah kalimat sederhana tetapi penuh filosofi  yang dalam dan ini akan menjadi motivasi  bagi saya untuk menerapkannya ke pribadi saya ataupun suatu saat nanti memiliki usaha.

Selagi masih bisa membaca dan berimajinasi, saya akan terus maju dan terus maju, inilah langkah selanjutnya untuk membaca buku kuning ini karena saya terbawa untuk langsung melihat secara imanjinasi dari cerita yang tertulis di buku kuning ini, meskipun saya belum pernah ke tempat yang diceritakan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun