Mohon tunggu...
antoniusharsiyanto
antoniusharsiyanto Mohon Tunggu... orang biasa

orang biasa yang suka musik dan nonton film, lihat juga tulisan saya di https://www.kompasiana.com/riverton

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu Keren 90-an, "All For Love" Bryan Adams, Sting, Rod Stewart

7 Mei 2025   10:00 Diperbarui: 7 Mei 2025   10:53 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OST The Three Musketeers (foto: koleksi pribadi)

Dulu ada komik yang punya judul besar "Album Cerita Ternama". Komik ini mengadaptasi buku-buku klasik yang ditulis oleh Jules Verne, Charles Dickens, Karl May, Mark Twain dan penulis-penulis besar lainnya. Ada juga yang diambil dari Epos Mahabharata dan Ramayana. Yang dijadikan komik hanya bagian pentingnya saja karena komik ini cuma punya 32 halaman. Terus ada tulisan 300 gambar dalam dua warna, selain warna putih, sebagai warna utama, dipadu warna coklat dan hitam atau abu-abu. Ada juga yang biru plus hitam atau hijau dan abu-abu.

Saya pernah punya yang judulnya "Tiga Pendekar" yang diambil dari karyanya Alexandre Dumas "The Three Musketeers". Ceritanya tentang anak muda D'Artagnan yang pergi ke Paris untuk gabung dengan pasukan pengawal raja Louis XIII. Dia berteman dengan tiga pendekar Athos, Pothos dan Aramis. Mereka terlibat dalam petualangan untuk melindungi sang raja dari upaya jahat Cardinal Richelieu yang ingin merebut kekuasaan.

Saya ajak teman-teman baca komik ini dan setelahnya kita pura-pura jadi tiga pendekar. Saya jadi salah satu jagoannya. Pedangnya dari ranting pohon, dulu di belakang kompleks di Perdatam, Cipulir, masih banyak pohon-pohon lebat jadi gampang banget cari rantingnya. Seru banget, kejar-kejaran dan adu pedang. Setelah menang kami menyatukan ujung ranting dan mengangkatnya ke atas mirip yang ada di kover komiknya.

Bertahun-tahun kemudian, saya nonton film "The Three Musketeers yang dibintangi idola-idola 90-an seperti Charlie Sheen, Kiefer Sutherland dan Chris O'Donnell. Ceritanya masih terkait upaya para pendekar mencegah upaya Cardinal Richelieu menjalin kerjasama dengan Duke of Buckingham dari Inggris untuk menggulingkan raja Loius XIII. Waktu pertama lihat kayaknya keren banget filmnya tapi pas nonton lagi di vcd kok biasa saja ya.

Satu hal yang abadi dari film ini adalah lagu "All for One" yang muncul di bagian akhir film. Biar sama seperti filmnya lagu itu dinyanyikan tiga penyanyi hebat Bryan Adams, Sting dan Rod Stewart. Lagunya ditulis Bryan bareng produser Robert John "Mutt" Lange dan komposer Michael Kamen. Nama terakhir sempat bikin proyek "S&M" bersama Metallica dan San Francisco Symphony.

Mutt Lange usul judulnya diambil dari slogan the Three Musketeers "All for one and one for all." Kata-kata itu diganti oleh Bryan Adams jadi "All for Love". Saat lagu itu hampir jadi Bryan kepikiran kalo lagu ini bakal bersaing dengan singlenya yang akan segera dirilis "Please Forgive Me". Nick Kamen usul supaya beda gimana kalo mengajak vokalis lain. 

Nama yang pertama muncul di pikiran Bryan adalah Sting. Mantan personel the Police itu mengaku ditelepon langsung oleh Bryan untuk terlibat dalam proyek tersebut. Sting langsung setuju. "Tapi kan elu belum dengar contoh lagunya," kata Bryan. Sting bilang nggak perlu dengar dulu, pokoknya si Sting ini pengen banget rekaman bareng Adams sambil memuji kalau penyanyi asal Kanada itu punya suara yang bagus.

Penyanyi kedua yang dihubungi adalah Jon Bon Jovi yang baru saja selesai bikin lagu "Blaze of Glory" untuk film "Young Guns II". Sayang, vokalis itu menolak dengan halus. Akhirnya yang diajak adalah Rod Stewart. Proses rekaman hampir saja gagal gara-gara urusan ego antara Sting dan Rod Stewart. Bryan harus bolak balik bujuk dua musisi itu untuk mau mengurangi egoya masing-masing demi selesainya lagu itu.

Nick Kamen cerita kalo Rod Stewart sering datang terlambat ke studio. "Kalaupun sudah datang susah banget nahan dia untuk menyelesaikan take vocal," tambah Nick. Belum lagi urusan mencari kata sepakat dengan perusahaan rekaman yang menaungi para musisi itu. Makanya kalo kita lihat video klipnya, Bryan dan Sting sudah ada lebih dulu di studio kemudian Rod Stewart baru nongol belakangan. "Dari mana aja lu?" tanya Sting. Dibales oleh Rod Stewart,"oh, here he is, String!" Seenaknya aja dia ganti nama Sting jadi String.

"All for Love" dirilis pada 16 November 1993 berselang tiga hari setelah filmnya keluar. Lagu power ballad itu langsung nge-hits di Eropa, Australia sampai Amerika Utara. Bertahan di urutan pertama selama tiga minggu berurut-turut di US Billboard sebelum digeser oleh lagu "the Power of Love" punyanya Celine Dion. Sementara di Kanada lagu "All for Love" ditumbangkan oleh lagu Bryan lainnya "Please Forgive Me".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun