Mohon tunggu...
Anton Sujarwo
Anton Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku, Freelancer, Content Writer, Pengajar Kelas Literasi

Saya suka mendaki gunung disamping menulis. Saya juga mengajar untuk Kelas Menulis Online dan menjadi teman belajar bagi siswa-siswa di sebuah Madrasah Aliyah. Tulisan saya tentang dunia penulisan dapat dilihat di: www.penulisgunung.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Inikah Penyebab Kematian Pendaki Gunung Top Itu yang Sesungguhnya?

28 April 2021   09:19 Diperbarui: 28 April 2021   11:10 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjelasan Tenji Sherpa juga menambah kekuatan pendapat Griffith ini, yang mengatakan bahwa ia menerima pesan yang agak mendadak dari Steck mengenai keputusannya untuk melakukan pendakian ke Nuptse. Dan kemudian ketika Tenji membalasnya dengan bertanya kepada Steck apakah ia mendaki solo ataukah bersama seorang teman, maka pesan itu kemudian tak pernah mendapat balasan lagi.

Jika kehadiran dan mungkin juga motivasi Ueli Steck di Tebing Nuptse saat itu sudah terjawab, maka yang menjadi pokok pertanyaan selanjutnya adalah; bagaimana ia bisa terjatuh?

Seperti yang telah dikenal oleh dunia secara luas, Ueli Steck adalah seorang alpinis dengan kemampuan super yang dapat dikatakan jauh di atas pendaki kebanyakan, bahkan para pendaki terbaik sekali pun. Ia terbiasa mendaki secara solo, melibas rute-rute sulit dan membutuhkan waktu berhari-hari bagi pendaki lain, namun hanya dalam hitungan jam diselesaikan oleh Steck.

Ueli adalah raja pegunungan Alpen, ia raja Trilogy North Face of the Alps, ia manusia pertama di bumi ini yang berhasil menyelesaikan pendakian Annapurna South Face secara solo hanya dalam hitungan 28 jam. Ia benar-benar terlalu sempurna untuk hanya digambarkan dengan istilah 'terpeleset' sebagai penyebab kematiannya. Dibutuhkan sebuah cause (penyebab) yang lebih spesifik dan masuk akal mengapa seorang swiss machine seperti Ueli Steck dapat terjatuh dengan mudahnya.

Akan tetapi ada sebuah hal yang cukup menarik dari penyebab kematian Steck ini. Sudut pandang menarik ini berawal dari wawancara antara Leo Montejo (ia adalah salah satu dokter dari tim Madison Mountaineering) dengan Vinayak Jaya Malla, sherpa Nepal yang saat itu pertama kali menemukan tubuh tak benyawa Ueli Steck.

www.wicis-sport.com
www.wicis-sport.com
Menurut narasi yang disampaikan oleh www.markhorrell.com, ternyata Vinayak adalah sosok yang sangat menarik diajak berbicara, ia berpengetahuan luas, punya rasa ingin tahu yang besar, dan yang terpenting; memiliki daya ingat yang cukup bagus untuk memperinci detail  kejadian saat itu.

Vinayak Jaya Malla mendaki dari Camp 1 di Western CWM dalam kondisi cuaca yang sempurna, langit cerah tanpa awan, dan juga tanpa angin yang berhembus kencang. Dari tempatnya mendaki, Vinayak melihat seorang pendaki yang sedang berada di punggungan Nuptse yang memiliki ketinggian 7.861 meter.

Dari pengamatan Vinayak, ia memperkirakan pendaki itu setidaknya berada pada ketinggian 7.100-7.200 meter atau lebih rendah dari pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa Ueli berada sekitar 300 meter dari puncak utama Nuptse. Pendaki itu menurut Vinayak, terus bergerak menuju puncak Nuptse I (7.861 meter), puncak tertinggi dari jajaran tujuh puncak Nuptse lainnya.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Vinayak mendengar suara seperti sesuatu yang cukup besar terjatuh. Ia mendongak ke arah tebing Nuptse di mana sebelumnya ia melihat sosok pendaki tadi berada, dan sosok itu sekarang sudah tidak ada di sana. Punggungan Nuptse bersih, tidak ada lagi pendaki yang bergerak lincah menuju puncak utamanya.

Sesaat kemudian seorang sherpa lain yang sedang turun dari  Camp 2 tiba di tempat di mana Vinayak Jaya Malla sedang berada. Dan tanpa basa basi Vinayak mengatakan apa yang barusan terjadi dan mengajak sherpa itu untuk memeriksa bersama. Keduanya sepakat untuk pergi dan melihat apa yang terjadi.

Dan tidak lama kemudian, sekitar 300 meter dari rute utama pendakian dari Camp 1 Western CWM ke Camp 2, tepat sekitar pukul 9:34 pagi waktu Nepal, mereka menemukan asal suara jatuh yang didengar oleh Vinayak tadi, yang ternyata adalah seorang pendaki. Dan lebih mengejutkan lagi karena yang mereka dapati kemudian adalah sosok tak bernyawa Ueli Steck, si mesin Swiss yang wajahnya sudah cukup familiar dalam pendakian gunung Himalaya dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun