Mohon tunggu...
Anton DH Nugrahanto
Anton DH Nugrahanto Mohon Tunggu... Administrasi - "Untung Ada Saya"

Sukarnois

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fuad Baradja Melawan Industri Rokok

24 Mei 2012   09:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:52 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13378515341872782864

[caption id="attachment_183362" align="aligncenter" width="564" caption="Fuad Baradja, Pejuang Anti Rokok (Dok. Akun FB Fuad Baradja)"][/caption]

Mungkin Amerika Serikat memiliki Ralph Nader yang berjuang menyadarkan bahaya-nya masyarakat berkesadaran lingkungan, maka Indonesia punya Fuad Baradja, pejuang anti rokok yang amat konsisten di negeri ini, memang agak jauh sebenarnya menyamakan Ralph Nader dengan Fuad Baradja,  tapi dari segi perjuangannya bisa dikatakan mirip.

Masyarakat umum mengenal Pak Fuad sebagai Papa-nya Jun dalam sinetron kejar tayang RCTI "Jin dan Jun" yang  populer pertengahan tahun 90-an lalu.  Di peran itu lelaki yang berpenampilan perlente ini bermain sebagai suami yang baik dari artis Meisje Arsita dengan sering mengenakan busana Gianni Versace dan jam tangan emas-nya mencitrakan pengusaha yang sukses, peran bapak ini ia kerap lakukan dalam sinetron-sinetron lain.

Lama tak muncul dalam gelanggang sinetron di Televisi tiba-tiba ia berada pada garis paling depan perlawanan industri rokok,  awalnya ia banyak menulis di milis-milis  (sebelum booming sosial media atau blog, milis adalah arus tren penulisan masyarakat) soal rokok saat itu tahun 2007 tulisannya yang paling banyak ada di Forum Pembaca Kompas (FPK) binaan Agus Hamonangan, yang dibahasnya pun enteng-enteng saja, namun dari pembahasan ringan tersebut tanpa sengaja ia berhadapan dengan sebuah industri yang membayar pajak paling besar di Indonesia.

Apa yang dilakukan Fuad membesar, ia tak lagi sekedar menulis, 'ia bertindak'. Ia kemudian masuk ke dalam realitas masyarakat,  ia berdiri sendirian di tengah industri rokok, ia datangi kios-kios rokok mengobrol dengan penjualnya, ia datangi anak muda perokok berbicara, ia datangi perempuan yang sedang mengandung tapi masih merokok ia ajak bicara, didalam perjalanan penyadaran ia seperti 'Socrates yang selalu bertanya', mulanya mungkin ia seperti Don Kisot yang bermimpi melawan Naga padahal itu Kincir Angin, tapi kemudian realitas Kincir Angin itu perlahan menjadi Naga beneran.

Fuad Baradja kemudian menjadi idola bagi banyak pejuang Anti Rokok di Indonesia, Fuad Baradja bahkan menjadi dosen tamu pada Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Ia menjalin banyak jaringan gerakan kesadaran anti rokok, kemudian pelan-pelan ia menjadi pusat gerakan anti rokok itu sendiri.

Di tengah arus pusar artis yang masuk Parlemen tanpa tahu apa itu Politik, ternyata Pak Fuad berbalikan arah, ia tak perlu masuk ke dalam politik untuk berjuang demi Indonesia yang lebih baik, walau dia artis. Ia paham siapa musuhnya, ia tau untuk apa bergerak dalam hal ini Pak Fuad sudah masuk ke dalam politik praktis, dan yang apa yang dilakukan adalah kesadaran bahwa : Bayi-bayi dan Anak-anak berhak hidup tanpa menghirup asap rokok.

Fuad Baradja tanpa perlu spanduk, tanpa perlu keluar duit, ia sudah menjadi wakil rakyat dalam artian sesungguhnya, saya sangat bergembira bila kelak dia mau masuk ke dalam Parlemen dan menjadi anggota Komisi IX, bagian Kesehatan. - Menjadi Pioneer dalam regulasi anti Rokok yang selalu kandas di Parlemen......

Kepada Fuad Baradja Anak-Anak masa depan dengan hak-hak kesehatannya, berterima kasih -Anton DH Nugrahanto-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun