Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkomunikasi Tanpa Kata-kata

25 Oktober 2021   15:36 Diperbarui: 26 Oktober 2021   19:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi di lingkungan kantor (Dok. Shutterstock)

Bahkan, dapat melihat kepala mereka yang terangguk-angguk ikut membenarkan apapun yang Anda ucapkan, tersenyum penuh simpati, memandang penuh takjub dan terlihat wajahnya menunjukan antusiasme yang tinggi.

Dengan bahasa tubuh, Anda dapat menarik orang lain serta mendapatkan cinta dan penghormatan mereka. Walaupun, semua dilakukan tanpa menggunakan kata-kata.

Biarkan senyum Anda melukiskan apa yang ada dalam diri, biarkan pula pandangan-pandangan Anda yang penuh kasih sayang berkomunikasi tanpa kata-kata untuk mempengaruhi mereka.

Perpaduan bahasa tubuh dengan bahasa lisan bisa jadi merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat dalam hal pengungkapan-pengungkapan seperti itu. Kita semua perlu menggunakan dua bahasa itu secara bersamaan dengan serasi, selaras dan saling melengkapi. 

Hal itu perlu, karena kita pastilah pernah menemukan ada pendengar kita yang bersikap memusuhi, menghina, membenci ataupun menolak dengan tegas dan keras.

Maka, merupakan suatu kemustahilan jika kita berinteraksi dan berdialog dengan mereka tanpa memengaruhi mereka secara kejiwaan.

Hal itu kita lakukan agar akal mereka yang tertutup menjadi terbuka kembali, dengan mengenalkan satu bentuk baru dari yang selama ini mereka yakini.

Kita harus memberikan pengaruh positif kepada mereka agar wajah mereka yang kaku, muram dan kecut berubah menjadi cerah dan ceria. 

Sedapat mungkin dengan sikap kita yang baik dan nyaman dalam berinteraksi, niscaya tubuh mereka yang keras berubah secara drastis menjadi relaks dan menyenangkan.

Yakinlah, bahwa bahasa tubuh itu sering lebih ampuh dibandingkan dengan bahasa kata-kata. Asalkan, Anda pandai menggerakan anggota tubuh dalam berinteraksi. Dengan begitu, orang lain pun akan menjadi lebih akrab terhadap diri kita.

Jika ternyata dalam pembicaraan itu Anda temukan pendengar yang menutup diri, maka haruslah memintanya secara langsung untuk menjelaskan pandangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun