Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Berbicara Sekadar Mencari Perhatian

9 September 2021   13:06 Diperbarui: 9 September 2021   13:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by iStockphoto/SIphotography via cnnindonesia.com

Akan tetapi, sebagian dari para ahli tidaklah meyakininya, mereka berkata sebenarnya seseorang itu lebih baik diam dan tidak berbicara jika ucapannya tersebut hanya bertujuan untuk menarik perhatian orang lain. 

Sebaliknya, hendaklah pembicaraan itu memiliki tujuan tertentu dan tidak sekedar menarik perhatian. Sebab, jika tidak! tanpa disadari hal tersebut justru menunjukan kekurangan diri pembicara dan tak adanya rasa percaya diri.

Percayalah, ketika mampu meredam ego yang ada dalam diri, perasaan akan menjadi tenang. Pembicaraan anda dengan orang lain pun akan memiliki arti yang berbeda karena keinginan untuk menarik perhatian melalui pembicaraan akan terhenti.

Suara-suara bisikan dalam diri semisal "inilah saya", "saya orang hebat" atau "pembicaraanku lebih menarik dari orang lain" juga akan mereda secara sendirinya.

Setiap saat suara itu terus menggema dalam diri, kadang-kadang suara itu tidak mengenal dirinya. Suara tersebut adalah bagian dari sebuah ego yang makin tinggi bila orang lain melihatnya, mendengar, menghormati, serta menganggap bahwa dirinya lebih dari yang lain.

Percayalah pembicaraan yang bertujuan menarik perhatian orang lain, akan mendorong untuk memotong pembicaraannya. Atau, hal itu malah membuat anda dapat menunggu dengan sabar ketika orang lain angkat bicara, namun tujuan dari tindakan itu adalah agar kepribadian anda terlihat olehnya.

Tenang, janganlah khawatir dulu tentang kenyataan itu, sebenarnya anda bisa menghindarinya jika terus melatih secara rajin cara mengendalikan diri.

Ketika seseorang bercerita  tentang sebuah kisah atau mengenai prestasinya, tahanlah kecenderungan untuk mengatakan tentang diri sebagai respons kepadanya, lawanlah keinginan itu. Kesuksesan dalam menghindari tindakan itu tergantung dari sebesar apa perlawanannya.

Yakinlah bahwa motif ketenangan dalam diri terletak pada kepercayaan untuk segera melepaskan keinginan menarik perhatian orang lain. 

Sikap seperti ini adalah sebagai pengganti dari keinginan untuk mengatakan, "saya telah melakukan ini", "saya telah melakukan itu", atau "saya sudah menghasilkan ini". Atau juga ungkapan-ungkapan lain yang menunjukan keegoan pribadi.

Untuk itu, sebaiknya kuncilah mulut anda rapat-rapat, ingatlah dengan baik bahwa anda tidak terdesak untuk menarik perhatian orang lain dan membicarakan prestasi secara berlebihan. Cukuplah memuji keberhasilan dan prestasi orang lain yang di sampaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun