Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Serbuan Baliho Politisi untuk Mendongkrak Popularitasnya

13 Agustus 2021   22:48 Diperbarui: 14 Agustus 2021   00:41 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat para politisi mulai beraksi, maka baliho bermunculan di jalan raya terpampang sangat jelas wajah-wajah yang tersenyum dengan tangan mengepal disertai jargon-jargon yang menunjukan kesungguhannya untuk menjadi pemimpin politik dan mengabdi kepada nusa, bangsa dan Negara.

Serbuan baliho politisi untuk mendongkrak popularitasnya sudah menjadi budaya politik, nyaris tidak terelakan lagi dan pasti akan memenuhi jalanan yang ada. Mulai dari jalan raya kota, jalan antar kota bahkan sampai ke pelosok jalan desa dan perkampungan tanpa mengindahkan efeknya di mata hukum.

Kadang kala sebagian mereka menyebarkannya tanpa melalui aturan birokrasi dan keamanan yang tepat, bahkan tidak sedikit yang pemasangannya tanpa diketahui oleh pemerintahan setempat, kejadian seperti ini sangat di sayangkan sekali.

Apa tidak takut dianggap kuno dan usang?

Entahlah, mungkin para pejabat ini masih menganggap bahwa baliho-baliho yang mereka buat masih sangat relevan dan efektif untuk meraup suara, simpatisan yang banyak dan dukungan masyarakat luas sehingga mereka tetap menghadirkan iklan politik seperti ini, meskipun dianggap kuno dan usang! 

Mereka buat baliho dari yang paling besar sampai yang terkecil untuk di pajang di seantero jalanan dan basis-basisnya, tiada lain sebagai sarana pemberitahuan bahwa ia berani tampil muka di depan umum, siap berperan menggaet dukungan dan berani muncul meskipun tidak menutup kemungkinan adanya ejekan dan cercaan dari lawan politik dan sebagian orang yang tidak suka dengan suasana ini.

Tidak sedikit orang yang menyayangkan dengan banyaknya kemunculan baliho politisi di jalanan umum yang seringkali mengganggu pemandangan mata, terlihat merusak keindahan tata ruang kota dan seolah membuat carut marut sepanjang jalan raya.

Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk memajang baliho ini, dari mulai pengeluaran untuk biaya percetakan, pembelian bahan rangka baliho, perizinan dan biaya pemasangannya.

Semakin besar baliho yang dibuatkan maka sudah pasti semakin mahal harganya, semakin banyak baliho yang mereka pasang dan sebarkan tentunya semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkannya.

Padahal, ssst... sebenarnya masyarakat sama sekali tidak membutuhkan baliho politisi itu! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun