Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan Hati

13 Juni 2021   21:17 Diperbarui: 28 Juli 2021   14:54 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duhai para pembawa petunjuk menuju kebenaran yang kekal nan abadi.

Sungguh bahagia orang yang selalu bertemu dengan dia...., dan bisa duduk barang sejenak bersamanya.

Kapankah aku dan bagaimanakah agar bisa bertemu mereka...!

Kerinduan hati ini, kapankah terobati?

Atau telinga ini bisa mendengar kabar tentang nya yang laksana bintang bercahaya dilangit biru saat bulan purnama itu.

Berbicara tentang orang-orang tercinta, sungguh membangkitkan  kerinduan hati ini.

Dan pahitnya perpisahan bersama mereka, bagiku laksana penyakit yang menggerogoti seluruh tubuhku... sungguh aku tak tahan.

Saat mengingat dia, kutemukan kesejukan... yang mengobati kegersangan kalbuku.

Kalaulah tidak tersapu angin kering ia 'kan menghidupkan kenangan-kenangan mati dalam diriku.

Dalam mengingatnya..., kutemukan kesejukan, kenikmatan dan kedamaian yang membuat hatiku menjadi tenteram, tenang dan bening lah kalbuku.

Garut, 13 Juni '21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun