Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sabar, Kunci Sukses Seorang Pembicara yang Baik

5 April 2021   13:44 Diperbarui: 16 April 2021   11:07 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: www.careeraddict.com

Seorang pembicara yang sukses dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengedepankan sikap sabar ketika orang lain sedang berbicara kepadanya, pembicara yang baik akan mendengarkan orang yang berbicara sampai selesai, setelah mendengarkannya baru merespon dan menyampaikan ide-ide cemerlangnya dengan baik. 

Sabar dalam pengertian yang luas bertujuan untuk menenangkan dan menguasai diri supaya tidak bersikap gegabah atau kurang perhitungan. Terutama dalam menyikapi segala hal yang sepele dan tidak perlu, boleh jadi ketika dalam suatu pembicaraan anda memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara kepada anda, sikap itu akan mencerminkan bahwa anda tidak memiliki jiwa yang penyabar.

Perlu diketahui bahwa tindakan-tindakan memotong pembicaraan orang lain itu dapat membahayakan diri sendiri, kebiasaan buruk itu mungkin tidak anda sadari dan mungkin saja telah melukai perasaan orang lain. Sikap anda juga telah merubah perasaan positif yang mereka miliki terhadap anda menjadi perasaan yang negatif.

Percayalah bahwa memotong pembicaraan orang lain ditengah pembicaraan merupakan tindakan yang tidak baik dan akan merusak hubungan kedua belah pihak. Hal yang demikian juga dapat menjadi faktor yang langsung menimbulkan percekcokan diantara sesama.

Mungkin kebanyakan orang akan berkata "kami membenci pribadi yang hanya mau mendengarkan dirinya sendiri dan suka memotong pembicaraan orang lain". Untuk itu hendaknya sering-seringlah mengoreksi diri sendiri ketika seringkali memotong pembicaraan orang lain. Ketika menyadari bahwa hal itu terjadi, sebaiknya segera berhenti dan memahami bahwa anda sedang berada dalam lingkaran kebiasaan buruk yang harus segera dijauhi dan di hilangkan dari diri sendiri. Sesuatu yang harus dilakukan adalah segera mengingatkan diri sendiri dan meredam keinginan memotong pembicaraan orang lain ketika anda lupa itu.

Ingatkan selalu diri sendiri sebelum memulai berbicara dengan orang lain, hiasilah diri sendiri dengan kesabaran serta tunggulah sampai orang lain selesai berbicara, sabar menjadi kunci sukses bagi seorang pembicara yang baik.

Oleh sebab itu maka latihlah diri sendiri untuk membiarkan orang lain berbicara kepada anda dan menyempurnakan perkataannya sebelum anda meresponnya. Berilah kesempatan yang secukupnya agar mereka dapat menyampaikan apa yang ada dibenaknya. Jika interaksi anda dengan orang lain telah baik, maka tidak lama lagi anda akan mendapatkan keberhasilan yang lahir dari metode sederhana ini yaitu melatih kesabaran di saat berbicara dengan orang lain.

Maka orang-orang yang berbicara kepada anda akan merasakan lega ketika anda mampu dengan sabar mendengarkan pembicaraan mereka dengan baik.

Selain itu, anda juga secara pribadi akan akan merasa lebih tenteram ketika anda tidak lagi banyak memotong pembicaraan orang lain, sebab orang-orang yang mampu mengatasi kebiasaan buruk itu akan dapat lebih menikmati ketenangan. Tingkat kecemasan akan berkurang jika mampu menghilangkan kebiasan-kebiasaan buruk seperti itu.

Memang pada dasarnya cara-cara populer dalam mengembangkan kepribadian salah satunya adalah melatih diri untuk tidak memotong pembicaraan orang lain sampai mereka selesai berbicara.

Apakah pernah terfikirkan bahwa kemampuan anda menguasai seni berbicara itu bertumpu pada kepandaian dalam mengontrol serta menghiasi diri dengan kesabaran dan lapang dada?

Meskipun ada sebagian orang yang mengatakan bahwa "bukankah sabar itu ada batasnya?"

Apalagi ada saja kata-kata dan tindakan seseorang yang berinteraksi dengan kita yang bisa membuat kadar kesabaran itu "hilang" dan "lenyap". Akan tetapi, sebaiknya abaikan pendapat seperti itu! Sebaiknya kita fokus membenahi diri agar menjadi seorang yang pandai berbicara dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara baik. 

Sehingga dengan memiliki kemampuan berbicara yang baik, sabar dalam mendengarkan pembicaraannya maka dialog dan pembicaraan untuk kepentingan apapun akan berjalan mulus, sesuai harapan dan sukses, karena kita telah berhasil melakukan dialog dan membawa kesimpulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun