Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tips Jadi Pembicara yang Baik dan Sukses

18 Maret 2021   14:25 Diperbarui: 16 April 2021   11:13 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbicara (sumber: greggtjohnson.com)

Setiap orang pasti ingin agar pembicaraannya dapat di terima dan di pahami oleh kawan maupun lawan bicaranya, agar mampu berbicara dengan baik maka ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika akan menyampaikan pembicaraannya.

Sebelum berbicara, pertama-tama harus memikirkan apa yang akan dibicarakan sebelum memulai pembicaraan itu, jika sudah benar telah memikirkannya dengan baik maka tentunya anda sudah mengetahui alasannya mengapa berbicara. 

Selain itu anda juga harus paham dengan tujuan dari pembicaraan maupun percakapannya dengan orang lain, setiap orang yang berbicara harus mengetahui apa yang pantas seharusnya dilakukan pada saat itu.

Tidak sedikit fakta yang mengatakan bahwa kebanyakan dari kita terlibat dalam pembicaraan semata-mata karena basa basi atau hanya menunjukan keberadaan (eksistensi) kita yang apa adanya. Sementara itu, sedikit sekali dari kita yang mengetahui apa yang akan dikatakan oleh kawan bicara dan mengapa mereka mengatakan ini dan itu. Maka sepatutnya sebelum berbicara kita harus yakin dahulu tujuan yang hendak di dibidik atau dicapai dari pembicaraan itu.

"Hanya pembicara yang meyakinkan yang akan tampak menguasai kata-katanya" 

Dengan demikian, maka kawan bicara akan menganggap anda sebagai pembicara yang sudah mahir dalam berkata-kata, untuk berbicara yang baik kita tidak mesti menghapal kata demi kata yang akan diulang kembali dalam pembicaraan, melainkan kita harus memahami pengertian, makna, dan pengaruh dari kata-kata yang kita gunakan.

Setiap mulai pembicaraan hendaklah gunakan kata-kata pembuka yang baik dan tepat, jika tidak maka akan kehilangan faktor yang sangat penting dari pengaruh kejiwaan pada diri pendengarnya, ini kenyataan.

Kata-kata pembukaan seharusnya tidak mesti panjang dan lebar, agar tidak berpengaruh sebaliknya. Sebaiknya kata-kata pembuka itu mestinya ringkas dan simpel dapat diterima oleh orang yang tidak suka dengan basa-basi dan akan membuat pembicaraan dapat langsung masuk ke topik utamanya. Disamping itu jangan pula sampai melupakan kenyataan bahwa setiap pembicaraan itu mempunyai penutup, anda harus mengakhiri perbincangan dengan kata-kata yang mendukung tujuan dan makna dari adanya dialogis itu.

Banyak sekali pembicara yang telah gagal membuat kata-kata penutup yang baik pada setiap moment pembicaraannya. Kejadian ini disebabkan karena mereka tidak fokus dalam pembicaraan dan seringkali berpindah-pindah topik dan bahasan sehingga memberikan kesan bahwa mereka telah meninggalkan pembicaraan dan bukannya menutup pembicaraan itu. Hal itu tentu saja akan membuat pendengar dibiarkan terheran-heran dan bingung dalam mengahadapi para pembicara itu.

Dalam sebuah dialog yang baik harus ada permulaan yang merupakan pendahuluan yang relevan serta dapat diterima, setelah itu ada beberapa kaidah dalam point-point tertentu yang kemudian diakhiri dengan penutupnya.

Contoh perumpamaan di ibaratkan seseorang yang menyetir mobil, saat menyetir mobil tentunya akan menggunakan tanda-tanda cahaya dan suara untuk memberi tahu pengendara lain jika anda akan berbelok atau menghentikan kendaraan.

Demikian pula dengan berbicara, saat sedang berkata-kata anda mungkin akan melakukan perpindahan pembicaraan yang berbeda-beda agar pendengar dapat mengikuti dan memahaminya. Adapun perpindahan yang paling penting dapat digunakan untuk menarik pendengar adalah dengan dengan mengubah arah dari pembicaraan itu, dapat pula menambahkan sesuatu yang update dan aktual dalam pembicaraan itu, anda juga dapat menjelaskan ide-ide dengan cara yang tidak langsung ketika bergerak ke pemikiran yang baru, maka dari itu pembicaraan harus ada kaitan-kaitan dalam perpindahannya seperti memajukan sesuatu, menambahkan sesuatu dan menyimpulkan pemikiran.

Untuk mengetahui sejauh mana kejelasan dari pemikiran dan dialog itu, kita dapat melihat reaksi  sorot mata, telinga dan gerakan tubuh para pendengar kita. Yang jelas, jika perkataan anda telah mempunyai permulaan, isi, dan penutup yang baik, maka pendengar akan memberikan perhatian dari permulaan hingga hingga pembicaraan itu selesai, maka pendengar dianggap cukup memahaminya.

Oleh sebab itu, berusahalah terus untuk melatih diri dalam berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain, karena dengan seringnya berlatih akan menyebabkan kita mahir dalam mengatur intonasi maupun kata-katanya. Namun jangan lupa semua ini tidaklah cukup hanya dengan berlatih semata, anda juga harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari minimal pada saat-saat penting dan diperlukan.

Demikianlah sedikit ulasan sederhana tentang bagaimana caranya agar dapat menjadi pembicara yang baik saat kita berkomunikasi menyampaikan pembicaraan pada orang lain, agar mereka paham tentang apa yang anda bicarakan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun