Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ziarah Kubur yang Baik, Perhatikan Tata Kramanya

26 November 2020   12:34 Diperbarui: 29 April 2021   15:49 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tata krama ziarah kubur (inaki del olmo/unsplash)

1. Niat ikhlas karena Allah SWT

Melakukan perbuatan yang baik seperti ziarah kubur ini seharusnya diawali dengan niat, karena niat yang baik akan menyebabkan hasil yang baik pula bagi kita. Maka berniatlah dengan ikhlash dalam melaksanakan ziarah kubur ini sebagai bukti rasa kasih sayang kita terhadap orang yang telah meninggal dunia dengan mendatanginya secara langsung, menjaga makamnya, membersihkannya, dan mendo'akannya tiada lain hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

2. Jangan lupa berwudhu 

Saat kita mau berziarah kubur jangan lupa untuk berwudhu dahulu, karena berwudhu ini merupakan pintu awal dalam melakukan ibadah baik yang sunnat maupun wajib agar amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Menjaga wudhu dapat dikatakan simbol kebersihan seseorang sebagai upaya pencegahan diri terhadap perbuatan yang tidak baik, setidaknya orang yang selalu menjaga wudhu ini telah berupaya dalam menjaga dirinya dari banyaknya perbuatan dosa yang mungkin saja ada yang diluar batas kesadaran dan berwudhu ini merupakan syarat diterimanya segala ibadah yang kita lakukan termasuk ketika mau berziarah semestinya kita berwudhu terlebih dulu.

3. Ucapkan salam ketika sudah sampai pada pintu pemakaman

Ajaran Islam telah memberikan pengetahuan kepada kaum muslimin bahwa Allah SWT telah menciptakan jin dan manusia, mewajibkan kaum muslimin untuk percaya terhadap adanya yang "ghaib" sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur'an, begitupun dalam penciptaan manusia bukan hanya telah diciptakan sosok lahiriyahnya saja akan tetapi disertai wujud batiniyahnya semenjak terlahir ke alam dunia ini yang disebut dengan "Qorin" yaitu jasad halus manusia itu sendiri atau lebih populer dengan yang disebut "ruh", maka ruh ini tidak mati meskipun jasad manusia sudah tidak bernafas lagi. 

Nah, wujud Qorin yang menyertai semua manusia yang lahir ini akan tetap hidup dan ada meskipun tubuh manusia yang telah meninggal dunia sudah hancur kembali menjadi menjadi satu dengan tanah, maka jika kita mengucapkan salam saat memasuki pemakaman, sebenarnya mereka menjawabnya dan menyambutnya hanya saja pendengaran lahiriyah kita tidak mendengarnya sebab mereka sudah hidup dialam ghaib sedangkan kita hidup di alam lahiriyah.

Inilah bacaan salam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW :

Gambar 2: Ucapan salam untuk ahli kubur (dokpri)
Gambar 2: Ucapan salam untuk ahli kubur (dokpri)
"Assalamu'alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian"

Atau boleh juga menggunakan ucapan salam dengan kalimat ini :

Gambar 3: Ucapan salam saat memasuki pemakaman (dokpri)
Gambar 3: Ucapan salam saat memasuki pemakaman (dokpri)
"Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun