Mohon tunggu...
Anti Albaqiya
Anti Albaqiya Mohon Tunggu... Freelancer - Netizen (Belum) Budiman

Been a while. My not "so proffesional" writing portofolio.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Ramadan bersama Pandemi

24 April 2020   05:48 Diperbarui: 24 April 2020   10:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ramadan tiba, Ramadan tiba, tiba-tiba Ramadan" begitu kira-kira penggalan lagu Opick yang seringkali diplesetkan oleh anak-anak muda termasuk saya. Well, since Ramadan is coming, biasanya banyak dari kita yang menjalankan tradisi "munggahan" but I'm not sure arti dari "munggahan" itu sendiri. Karena keluarga saya biasanya ya biasa saja kalau sudah mau masuk bulan Ramadan ha ha ha ha.

Saya yakin Ramadan bagi kita setiap tahun ada saja bedanya. Mungkin tahun kemarin kita berpuasa sambil haha hihi dengan teman-teman kantor atau kuliah, tahun ini kita semua benar-benar harus menghabiskan Ramadan hanya di rumah.

Yep, jangan tanya apa yang terjadi karena kita tahu covid19 masih beredar dan sangat bijak jika kita berpuasa dan melaksanakan ibadah Bulan Ramadan lainnya dalam rumah saja.

Jujur ya sebelum pandemi ini saya ketahui saya sudah bersiap melaksanakan buka puasa bersama (bukber). Saya berencana bukber dengan teman SD sampai teman hidup. Oh nggak, teman hidup belum ada. Jadi maksudnya teman kuliah atau teman mana saja lah yang penting kita bertemu.

Karena bukber menurut saya adalah sarana yang cukup efektif untuk bertemu dengan sanak saudara dan kawan lama bahkan mantan terindah. Oke, yang terakhir nggak usah.

Tapi nyatanya pandemi semakin meluas dan pembatasan sosial (kita tahu lah ya aturannya selama pandemi seperti apa). Tidak keluar rumah kecuali sangat penting, kumpul-kumpul? Jangan harap! Jadi rencana bukber sana sini saya otomatis gagal. Rencananya saya ganti jadi bukber daring saja.

Tak bisa dipungkiri memang bulan Ramadan identik dengan kegiatan-kegiatan komunal. Namun apa daya, pandemi covid19 mendisrupsi kegiatan-kegiatan yang biasa kita lakukan di bulan Ramadan secara ramai-ramai. Menteri Agama juga sudah menerbitkan Surat Edaran terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idu Fitri 1441 H.

Menag mengatakan bahwa kegiatan di masjid ditiadakan. Tentu saja salat tarawih, iktikaf dan salat Id tidak dilakukan di masjid lagi secara berjamaah untuk tahun ini. Takbir keliling pun diimbau untuk tidak dilaksanakan. Cukup melakukan semua dari rumah saja.

Saya dan anda semua tentu tidak menduga bahwa Ramadan kali ini tidak akan ramai seperti Ramadan sebelumnya. Sedih tidak bisa tarawih di masjid? Pasti.

Tapi coba kita pindahkan pikiran dan perasaan sedih karena gak bisa bukber, tarawih dan lainnya ke hal-hal yang lebih krusial dan seringkali kita abaikan (mungkin) di bulan Ramadan sebelum-sebelumnya.

Ramadan tahun ini bisa jadi ajang untuk kita lebih mengintrospeksi diri, menghabiskan waktu dengan orang terdekat dan tentu saja lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT (wow Masya Allah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun