Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Dokter - Retired Physician

Pencinta dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tangci: Hari Titik Balik Matahari dalam Kebudayaan Tionghoa

20 Desember 2021   22:29 Diperbarui: 20 Desember 2021   23:25 2291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronde Tangci (gambar pribadi).

Dalam pengertian Tionghoa di Nusantara, Hari Tangci sekedar perayaan makan ronde, yang jarang disadari bahwa di Tiongkok sana, Hari Tangci ini merupakan hari yang lebih diperingati daripada hari raya Imlek dan Cap-go-meh.

Di masa sebelumnya Dinasti Han, 2000 tahun lalu, hari Tangci itulah Tahun Baru Imlek kebangsaan Tionghoa.

Artinya Tangci adalah ketibaannya musim dingin, karena pada tanggal 21 Desember tahun 2021 ini, bumi akan menatap tepat pada matahari di lingkaran Antartika, maka pada hari tersebut, tibalah musim panas di sebelah selatannya khatulistiwa bumi, sedangkan Tiongkok yang terletak di sebelah utaranya khatulistiwa, merupakan sehari yang terpendek dalam setahun dan tibalah musim dingin di sana. Pada keesokan harinya, malam hari mulai memendek, dengan siang hari yang memanjang, maka memulai setahun yang baru.

Semenjak berdatangan berbagai bangsa pertanian dari Mesopotamia sekitar 4000 tahun lalu, dari daerah subur di antara kedua sungai Tigris dan Euphrates di Timur Tengah, suku bangsa Persia merantau ke jurusan Timur Jauh di Henan China, secara pembauran maupun penggusuran satu suku dengan lainnya, mereka mendirikan kerajaan-kerajaan yang menjadikan nenek moyang Tionghoa di Tiongkok sekarang. Tidak ada pribumi Tionghoa di Tiongkok.

Dari Timur Tengah sanalah juga dibawakan pengertian penanggalan Imlek, yang sejak purba kala merupakan pedoman kehidupan masyarakat pertanian, ke Tiongkok.

Moyang kita yang asalnya di belahan utara dari khatulistiwa, berdasarkan pengamatan di sepanjang tahun adanya perubahan cuaca dan panjang pendeknya siang dan malam hari, pada mengerti putaran musim dalam kehidupan pertanian mereka.

Setelah panen, hari siang pun memendek dan udara juga mendingin dan turunlah salju. Maka mereka beristirahat, menantikan hari berputar memanjang dan menghangat untuk menggarap ladang mereka lagi, di musim Semi.

Demikianlah terbuntuknya pengetahuan adanya pemutaran musim dengan panjang pendeknya siang dan malam hari yang ritmis dan teratur, menjadikan adanya penanggalan yang berketapan. Dimana merupakan suatu lingkaran yang tetap, tibanya sehari dimana siang hari yang terpendek dan udara sudah mendingin, terjadi pada titik balik matahari di musim dingin, yang di Barat menyebutnya Winter Solstice, menjadikan titik kembali dalam kehidupan setahun.

Pada hari yang terpendek itulah, Tionghoa sejak ribuan tahun mengenalnya sebagai Tangci, ketibaan musim Dingin, Winter Solstice, dan merayakannya sebagai Malam Tahun Baru, dimana pada esok harinya, terang hari mulai memanjang lagi.

Sejak purba, ribuan tahun Tangci merupakan tahun baru Imlek hingga berakhirnya di abad 3 Sebelum Masehi, bersama jatuhnya Dinasti Qing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun