Mohon tunggu...
Radjali
Radjali Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Seni dan Edukasi

Praktisi seni, budaya, pendidikan dan peneliti sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa dan Apa Sih Anthesianz itu?

22 Januari 2022   08:50 Diperbarui: 22 Januari 2022   13:59 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthesianz dalam persiapan event (dokpri)

Anthesianz merupakan nama panggung yang dikenal juga sebagai Anthes, atau secara resmi bernama  Andi sulistiadi ( Purwakarta, 29 November 1979), yang sangat menyukai lingkup penelitian ilmiah seni, budaya dan pendidikan.  Menurutnya kearifan lokal itu adalah warisan bangsa terbesar. Bentuknya bisa apa saja, seperti kesenian, tata adat istiadat, benda pusaka, nilai nilai filosofis dan sejenisnya.

Anthesianz diartikan secara imajinatif olehnya sebagai seseorang yang memiliki nilai nilai penuh kebaikan  dan kebenaran, dunia yang oenuh dengan kejujuran, kedamaian, kasih dan perubahan baik.

Budaya itu memiliki sifat dinamis. Dengan kedinamisannya maka bermunculan kebiasaan-kebiasaan kekinian. Seperti saat ini, Anthesianz tengah merilis album bertajuk #1 HOPE dengan genre groovin pop-electric, terdapat 11 lagu yang semuanya dijadikan singel.

Jika dicermati suara instrumen yang diaransir oleh beliau sendiri, nuansa modern mendominasi setiap notasinya. Akan tetapi, nilai-nilai moral yang disampaikan mengacu pada filosofi kearifan lokal, yakni salah satunya adalah sunda wiwitan ,sangat terasa kental dan mengakar ke dalam sukma.

Jadi, ketika mendengar detakan tempo dan alunan
melodi dari single-nya seperti Love Is In, Party In The Morning, Vividly, hope dan yang lainnya, seolah kita dibawa masuk kedalam nilai-nilai kearifan lokal yang dikemas dalam vibe masa kekinian.

Keseluruhan lirik lagunya diekspresikan dalam bahasa inggris karena sesuai dengan harapannya, yakni agar melalui karyanya ini, dapat menjangkau siapapun  yang ada di seluruh planet bumi, sehinga kasih dan damai tercipta kekal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun