Mohon tunggu...
Andi Sunarto
Andi Sunarto Mohon Tunggu... Administrasi - Luruskan niat dan Positive Thinking

Penulis lepas, konsultan ide dan buzzer yang suka pakai zaket terbalik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Belum Ada Obatnya

8 Februari 2021   11:37 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Covid-19 belum ada obatnya, itulah point yang paling saya ingat dari webinar #VaksinSajaTidakCukup dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Mangestuti dan (Dokter ahli herbal) dr. Winarni Aries dan juga Dirjen Kesehatan dan Ahli Epidemiologi. Lalu kita harus bagaimana?

Sementara, kini suasana makin mengerikan, karena orang-orang yang terpapar covid-19 circlenya seolah semakin mendekati kita. Aktifitas sehari-hari digelayuti rasa parno terpapar covid-19. Setiap saya pulang ke rumah, selalu diwajibkan untuk langsung mandi. Padahal saya pengen leyeh-leyeh dahulu, melepas lelah karena kondisi jalan yang jauh dan macet. Apalagi saya selalu sampai rumah di malam hari. Mandi semakin malas karena dingin dan takut masuk angin. Udah gitu baju harus langsung dicuci. Sambil mandi sambil nyuci baju rasanya sudah seperti nasib anak tiri. Hehe

Pernah pulang sudah larut malam, pas mandi sabun saya habis. Akhirnya saya pakai sabun yang ada aja di situ. Ternyata itu sabun untuk organ intim punya my sister. Hahaha, Ngakak sendiri jadinya. Karena sabun itu saya pakai untuk menyabuni muka juga. Bukan saya saja yang parono. Teman saya bercerita, saking parnonya dia, setiap habis dari pasar atau pergi ke luar, pulang langsung mandi dan ganti baju. Pokoknya selama pandemi kita makin boros air, sabun mandi dan sabun cuci.

Jadi setelah mengikuti webinar di atas. Saya menjadi punya gambaran, apa yang harus saya lakukan di masa pandemi ini. Kita tidak tahu virus covid-19 itu ada di mana. Meskipun kita sudah menjalankan protokol kesehatan memakai masker dan menjaga jarak. Bahkan meskipun kita sudah melakukan vaksin kita tetap harus waspada. #VaksinSajaTidakCukup karena vaksin bukan untuk mengobati. Tapi untuk mengurangi resiko sakit yang parah ketika terpapar virus covid-19.

Para pembicara menganjurkan kita untuk selalu menjaga imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan atau minuman herbal yang berasal dari tanah nusantara. Walaupun kita sudah divaksin. Di tengah keadaan yang serba sulit.  Sebisa mungkin kita harus tetap menjaga concern terhadap daya imun tubuh kita. Dari berbagai informasi. Baik dari dokter, pasien yang sudah sembuh covid-19 ataupun yang masih isolasi mandiri. Mengerucut pada dua buah suplemen yang harus dikonsumsi untuk mencegah covid-19. Yaitu, vitamin c dan madu. Jadi sesulit apapun keadaan kita, tetap usahakanlah mengkonsumsi suplemen penambah daya imun tubuh dan senantiasa berpikiran positif. Menambah imun juga bisa dilakukan dengan terapi spa. Karena spa dapat membuat kita lebih rileks, gembira dan tenang. Beberapa tempat spa dalam terapinya messagenya sudah menggunakan bahan-bahan herbal. 

Saya sendiri awalnya mengkonsumsi vitamin c, kapsul daun kelor dan kadang-kadang madu. Tapi karena dompet semakin menipis, beberapa bulan ke belakang saya hanya mengkonsumsi kapsul daun kelor saja. Alasannya karena kandungan vitamin c pada daun kelor lebih tinggi.  Juga karena harganya lebih murah. 1 botol harganya 25 ribu rupiah berisi 60 kapsul. Pak Tito Karnavian pun pernah menganjurkan untuk mengkonsumsi daun kelor.

Baru-baru ini saya melakukan tes swab, akibat saat tes kesehatan layak nikah ditemukan PgG saya dinyatakan reaktif sedangkan PgMnya dinyatakan non reaktif. Dan Alhamdulillah hasil tes swabnya negatif. Mungkin berkat kapsul daun kelor tersebut. Lain lagi dengan teman saya, dia bercerita setelah mengalami anosmia atau indra penciumannya tidak berfungsi, bersama istrinya mereka langsung isolasi mandiri dan setiap pagi mengkonsumsi perasan jeruk nipis, lalu malamnya mengkonsumsi air kelapa ijo, selama 14 hari. Alhamdulillah ketika tes swab, hasilnya negatif juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun