Mohon tunggu...
Moh. Isa Ansori Rahayaan
Moh. Isa Ansori Rahayaan Mohon Tunggu... Konsultan - Ansori Rahayaan

Life Is Learning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Covid-19 dan Aroma Politik 2024

22 Mei 2020   11:18 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moh. Isa Ansori Rahayaan

Pilpres 2024 terbilang masih cukup lama tapi gaungnya mulai terasa dari sekarang, jual beli kritikan di tengah pandemi covid-19 bisa menggambarkan panasnya suhu politik menuju ajang kontestasi lima tahunan ini.

Tentu yang masih hangat dalam ingatan kita adalah kritikan pedas yang dilayangkan tiga menteri Jokowi kepada Anies Baswedan terkait pengelolaan bansos dalam penanganan covid-19 di DKI Jakarta, kritik tersebut dinilai tendensius karena terkesan ingin menurunkan citra Anies di mata publik.

Anies selalu menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, terutama mereka yang sedang berkuasa saat ini, Anies dianggap bisa menghambat kemenangan kelompok pendukung pemerintah di pilpres mendatang, karena itu berbagai cara kini dilakukan untuk menurunkan elektabilitasnya.

Kritik itu tidak hanya disampaikan lewat pemberitaan di media massa, tapi di media sosial Anies juga sering di bully oleh para pembencinya, kalimat-kalimat sinisme hingga hinaan seringkali kita temukan diberbagai media sosial.

Keresahan itu terjadi karena posisi Anies saat ini diunggulkan oleh beberapa lembaga survei sebagai calon presiden potensial di pilpres 2024 nanti, ini yang membuat lawan politiknya ketar ketir dan terus mencari kesalahannya, mulai dari penanganan banjir di Jakarta hingga yang terbaru soal pengelolaan bantuan sosial.

Saat ini kedua kubu berlomba-lomba mencari perhatian publik di tengah pandemi covid-19, saling adu kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta belakangan ini menunjukkan bahwa masing-masing pihak ingin mendapat penilaian positif dari masyarakat.

Tak heran jika saling kritik antar kedua kubu selalu mewarnai berbagai pemberitaan, namun kritik yang disampaikan tidak lagi objektif untuk menilai suatu kebijakan, tapi lebih kepada mencari-cari kesalahan, tujuannya untuk menurunkan kepercayaan publik terhadap lawan politik.

Target yang ingin mereka raih adalah memenangkan pertarungan di pilpres 2024 nanti, bagi mereka keberadaan covid-19 hanya sebagai momentum dalam mencari dukungan publik.

Tak ayal jika covid-19 sebagai bencana kemanusiaan kini telah berubah menjadi ajang pertaruhan kedua kubu dalam menggaet dukungan rakyat, yang mereka pikirkan bukan lagi keselamatan jiwa rakyat, tapi insentif politik apa yang mereka dapatkan di pandemi ini.

Padahal dalam situasi semacam ini, dibutuhkan keseriusan pemerintah pusat maupun daerah dalam menanggulangi pandemi covid-19, sehingga rakyat betul-betul mendapatkan perhatian yang serius dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka selama pandemi ini berlangsung.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, yang mereka utamakan adalah kepentingan politik mereka, sementara rakyat dibiarkan berjibaku dalam menghadapi situasi yang semakin sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun