Mohon tunggu...
Ansori Anhar
Ansori Anhar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Herman Deru: Santri Miliki Peran Penting Menjaga Keutuhan NKRI

23 Oktober 2017   14:36 Diperbarui: 23 Oktober 2017   14:50 2345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN) merupakan bentuk pengakuan negara atas sejarah peran santri, kiai dan pesantren yang telah berkontribusi besar dalam merebut kemerdekaan. Peran santi memang tak bisa diabaikan, fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 adalah salah satu bukti bahwa santri dan kiyai menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tanpa adanya Resolusi Jihad tersebut, mungkin kita masih terjajah oleh Sekutu yang saat itu ingin kembali menguasai Indonesia setelah sukses mengalahkan Jepang dalam perang dunia II.  Adanya Resolusi Jihad tersebut, Umat Islam, khususnya santri atau yang biasa dikenal kaum sarungan menjadi terbakar semangatnya untuk berperang karena selain tak ingin kembali terjajah oleh Belanda, mereka juga merindukan mati syahid yang sudah dijanjikan akan memperoleh jaminan masuk surga oleh Allah SWT.

Atas dasar sejarah itulah, pemerintah lewat Kepres No. 22 Tahun 2015 menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Dalam memperingati HSN tersebut, Calon Gubernur Sumatra Selatan 2018, Herman Deru mengingatkan kembali bahwa karakter santri, kiai dan pesantren telah banyak memberikan inspirasi, inovasi dan kiprah di segala bidang kehidupan.

Bagi Herman Deru, inspirasi yang bisa diambil dari kaum santri adalah tradisi hidup mandirinya. Ketika menempuh pendidikan di pesantren kaum santri dididik untuk hidup mandiri, karena itu ketika ketika terjun di masyarakat mereka terbiasa dengan kebiasaan tersebut. Kemudian santri juga memiliki jiwa pejuang dan selalu membawa misi dalam hidup yaitu beribadah dan menegakkan kalimat Allah. Berbekal kebiasan hidup mandiri serta jiwa pejuang itulah dengan sendirinya santri akan menjadi garda penjaga moral bangsa.

Herman Deru yang akan berpasangan dengan Mawardi Yahya dalam Pilkada Sumsel 2018 ini menjelaskan, peran santri sebagai penjaga moral bangsa sangat diperlukan di era sekarang. Tantangan zaman begitu besar, dekadensi moral hampir terjadi di banyak sektor. Ketua ISNU Sumsel ini menjelaskan, betapa korupsi, kolusi, nepotisme, kriminalitas, pornografi dan berbagai jenis aktivitas buruk lainnya sudah menjadi peristiwa harian yang biasa, ini tentu membutuhkan orang-orang yang terlatih dan memang telah memilih sedari awal untuk menjadi penjaga moral itu.

Dan kepada para santrilah harapan itu disematkan, santri diharapkan bisa menjaga bangsa ini dari kemusnahan karena hilangnya akhlak dalam kehidupan bernegara. Mantan Bupati OKU Timur ini mengingatkan, tantangan kedepan makin kompleks. Untuk itu dibutuhkan kesadaran banyak pihak untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Ajaran ideologi trans-nasional yang masuk dan mengajarkan cita-cita khilafah, negara baru atau dasar negara baru harus diwaspadai.

Dalam menghadapi tantangan itulah santri harus bisa membentengi diri. Nasionalisme harus ditumbuhkan. Nilai Pancasila yang menyatukan bangsa Indonesia dari Aceh sampai Papua harus terus disosialisasikan agar jiwa nasionalisme bangsa ini tak pernah runtuh.

Menanggapi harapan Herman Deru kepada para santri, Ketua Perhimpunan Santri SAHARA Sumsel Ahmad Baijuri menyampaikan, para santri memang digembleng untuk menjadi kader muslim yang militan dalam pengertian sebagai penjaga moral. Ia pun menyambut baik kepedulian Deru dan pengetahuannya mengenai santri. Ia berharap saat Deru terpilih sebagai gubernur nanti agar memerhatikan dunia pesantren.

Bagi Baijuri tidak ada santri jika tidak ada pesantren. Untuk itu, ia berharap pesantren di Sumsel diperhatian oleh gubernur. Banyaknya pesantren, yang memiliki gedung dan asramanya buruk, juga akses jalan ke asrama dan lain sebagainya kurang terperhatikan, kedepan ia berharap lebih diperhatikan. Dalam penutupnya, Baijuri mendo'akan dengan perhatiannya kepada dunia pesantren, Herman Deru terpilih menjadi Gubernur Sumsel.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun