Kamis, (19/10), usai menghadiri rapat koordinasi di kantor HD Center, Tanjung Api-Api Palembang, Calon Gubernur Sumatra Selatan 2018, Herman Deru menyampaikan komitmennya untuk membangun daerahnya agar mengalami kemajuan di segala sektor. Salah satunya dalam bidang teknologi informasi. Dalam hal ini, Deru akan memberikan fasilitas internet di desa-desa yang dinamakan "Program Internet Desa". Program ini dianggap penting agar masyarakat yang selama ini masih kesulitan dalam mengakses internet bisa terbantu.
Selain itu, program wifi gratis ke tingkatan desa juga untuk membantu masyarakat dalam memberikan informasi sekitar persoalan atau apapun yang terjadi di setiap desa tersebut dengan cepat. Deru merasa miris karena meski perkembangan internet sangatlah tinggi, akan tetapi masih banyak desa di Sumsel yang belum menggunakan fasilitas ini. Padahal jika internet benar-benar bisa dioptimalkan, desa pun bisa mengalami perkembangan yang pesat tanpa mengurangi cita rasa budaya yang ada.
Provinsi Sumsel sendiri memiliki 13 Kabupaten, 4 Kotamadya, 212 Kecamatan, 354 Kelurahan, dan 2.589 Desa. Banyaknya jumlah Desa di Sumsel, pria kelahiran Belitang ini percaya banyak hal yang bisa dikembangkan dari seluruh desa tersebut. Untuk itu, pengadaan internet gratis akan sangat membantu dalam membantu menemukan segala potensi itu.
Program internet desa sendiri akan dicanangkan untuk desa-desa nelayan, pertanian, hingga desa di pedalaman. Diakui atau tidak, layanan masyarakat sudah bergeser dari layanan manual ke online. Karena itu, warga yang selama ini hanya mengetahui informasi dari tetangga dan buku, bisa berkembang dengan memanfaatan browsing di internet. Deru melalui program internet desa ini berharap pelayanan publik, pembentukan pusat kegiatan, Taman Baca Rakyat (TBR), kelompok tani, kelompok UKM, melek dan ramah IT.
Deru yang akan ikut serta dalam Pilkada Sumsel 2018 dan akan berpasangan dengan mantan Bupati Ogan Ilir (OI) Mawardi Yahya ini menjelaskan, dengan adanya program internet desa diharapkan warga desa bisa terbuka dan dapat terkoneksi langsung dengan dunia luar.
Masyarakat dapat mempublikasikan potensi-potensi yang ada di desa seperti tempat wisata yang masih asing, potensi sumber daya alam, produk UMKM bisa dipublikasikan. Sehingga akan banyak orang yang melihatnya. Intinya, banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dengan adanya program internet desa tersebut. Orang desa bisa terhubung dengan dunia, bisa belajar dan juga beradaptasi dengan hidup dan tantangan kekinian.
Deru pun menyadari dengan adanya program internet desa menuntut disediakannya prasyarat lain yakni listrik desa. Bagaimana bisa ada internet jika listrik belum masuk ke desa. Karena itu, secara perlahan tapi pasti ke depan Deru berharap pelayanan sudah akan berpindah jadi pelayanan berbasis teknologi informasi.
Demikian juga pelaporan dan monitoring, kalau internet di desa jalan, tentu bisa dilakukan secara bertahap, komunikasi melalui video call juga mudah. Bisnis bisa berjalan baik. Laporan mengenai jalan rusak, harga hasil tani anjlok dan sebagainya bisa cepat direspon.
