Mohon tunggu...
Anna Damayanti
Anna Damayanti Mohon Tunggu... -

I am nobody, just like you ... ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | "Wah Bener-bener"

13 Januari 2018   10:48 Diperbarui: 13 Januari 2018   14:59 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tahu aku tak bisa memikatmu dengan kelebihanku, karena segala kelebihanku buatmu adalah sampah. Tapi aku harus memperlihatkan kelebihanku nanti. Jadi hal yang utama sekarang adalah aku harus menarik perhatianmu kepadaku.
Aku tahu, matamu saat itu tertutup dariku.
Lalu aku datang dan mencoba menarik perhatianmu, dengan segala gaduhku dengan segala cacat celaku. Kamu mencibir, itu yang akan kukira.

Tapi aku salah, tatapan mata itu membuatku terperanjat. Tapi aku berpura tidak tahu.
Aku terus menarik perhatianmu dengan cerita-cerita yang membuat orang berpikir, 'Ih, apa sih ini. Kok ada ya orang seperti itu.'
Satu kali, dua kali, tiga kali dan ya, seperti yang kuharapkan kamu memalingkan mukamu dan menatap aku dalam-dalam. Seakan-akan hendak berkata, 'Ada yang salah dengan orang ini.'
Tepat sekali. Memang itu yang aku inginkan. Memang itu yang aku butuhkan. Aku ingin menarik seluruh perhatianmu, seluruh pandangan matamu dan seluruh fokus hidupmu.

Aku iri, cemburu dan marah melihat caramu menatapnya, seakan-akan dia saja yang terbaik yang ada dimuka bumi.
Kembali lagi, dengan tatapanmu yang berbicara seakan-akan, 'Ada yang salah dengan orang ini.' Itu sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah kelanjutannya. 'Apa yang aku bisa perbuat untuknya, apa yang bisa aku bagikan dan tolong dari segala hal yang salah darinya.'
Aku tertegun dan terpana, lalu aku jatuh cinta.

Sebenarnya suaramu saja sudah membuat aku jatuh cinta, sekarang ditambah tatapan mata dan belas kasihanmu. Aku benar-benar jatuh cinta, ingin kurebut segala cintamu, hasrat hidupmu dan keinginan hatimu hanya untukku. Aku mau segalanya dari kamu.
Sehari, dua hari, tiga hari hingga sebulan, dua bulan, tiga bulan dan hampir empat bulan aku ada di depan matamu.
Setiap kali aku menarik perhatianmu, tentunya perhatian negatif darimu aku tersenyum melihatmu mencibir aku, menertawakan aku dan memandang rendah padaku.

Tapi setidaknya, kamu melihat aku.
Ya, kamu melihat aku.
Kini, seperti burung merak yang hendak memamerkan keindahannya, aku akan mengembangkan seluruh bulu indah yang ada di setiap pori-pori kulitku.

Aku akan memikatmu dengan keindahanku. Tunggu saja. Waktunya akan tiba, dan kamu akan menjadi milikku dan hanya milikku.
Aku yang mencintaimu, eh-NGGaberner.

#.hanyafiksi - contoh hoax yang membangun ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun