Mohon tunggu...
Ans Dawa
Ans Dawa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - catatan pojok!

platform media online | KOMPAS GRAMEDIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur: Tentang Candi Borobudur, Akar Pengetahuan Musik Ada di Sini

16 Mei 2021   19:14 Diperbarui: 16 Mei 2021   19:19 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Borobudur, Magelang - Jawa Tengah (foto:dokpri) 

Candi Borobudur memberi gambaran umum tentang ilmu pengetahuan global. Musik salah satunya. 

Borobudur, candi Budha terbesar di dunia itu nyata-nyatanya menyimpan ragam jenis seni rupa dan seni musik. Dari setiap ukirannya yang khas dan otentik memberi gambaran bahwa seni dan budaya sudah ada sejak dunia dijadikan. 

Bayangkan, Candi yang dibangun pada masa dinasti Syailendra itu (sekitar tahun 800 Masehi)  terpampang berbagai relief alat musik yang diukir dengan indah dan menawan. 

Pertanyaan lalu muncul, kok bisa yaa, di tahun itu orang-orang sudah memainkan alat musik? Sudah tentu mereka tidak memiliki pengetahuan  musik secara mendalam, tidak ada sekolah musik, tidak ada tempat kursus, dan tentu mereka  belum mendapat pengaruh musik dari bangsa-bangsa lain. Mereka memainkan alat musik berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Sungguh, ini sebuah pengetahuan yang benar-benar otentik, dan natural. Memang benar, sebuah studi tentang aliran Aufklarung (1700 - 1780) yang berkembang di Jerman membuktikan  akal manusia  akan melahirkan kemajuan manusia itu sendiri.

Terbukti dengan kemegahan bangunan Candi Borobudur dan relief-relief yang terkandung di dalamnya memberi daya pengetahuan akan periode hebat masa lampau. Candi Borobudur sebagai candi bersejarah dengan tingkat arsitektur paling masyhur yang pernah dibuat oleh manusia. 

Menurut kajian dan penelitian yang dilakukan, terdapat 10 panel (dinding) yang memuat jenis-jenis alat musik pada relief Karmawibhangga, di antaranya; panel nomor 1, panel nomor 39, panel nomor 47, panel nomor 48, panel nomor 52, panel nomor 53, panel nomor 72, panel nomor 101, panel nomor 102, dan panel nomor 117.

Rincian perkakas musik yang terpampang pada 10 panel tersebut berupa Kentongan dan Kerincingan (tergolong dalam jenis Idiophone), Gendang dan Kentingan (tergolong dalam jenis Membraphone), Gambus dan Rebab (tergolong dalam jenis Cardophone), Seruling dan Terompet (tergolong dalam jenis Aerophone) 

Berbagai jenis kategori alat musik yang dilukis dalam relief Karmawibhangga bisa saja mempertegas keadaan masa lampau di mana alat-alat musik tersebut adalah yang sering dimainkan di kerajaan, dan mungkin dimainkan pada saat pertunjukan-pertunjukan. Lebih daripada itu relief alat musik bisa saja menggambarkan sebuah ramalan tentang masa depan (masa kini) akan tantangan-tantangan dalam bermusik, salah satunya akibat keberadaan alat-alat musik kontemporer yang semakin hari semakin berkembang sementara alat musik tradisional perlahan memudar dan hilang lantaran tidak ada yang menggagas bahkan tidak diproduksi. 

Melihat relief Karmawibhangga tentang alat-alat musik tradisional saya kemudian teringat akan komponis dari negeri para dewa, Yunani. Yanni selaku komponis bersama tim orkestranya benar-benar menampilkan orisinalitas sound dari beragam jenis alat musik tradisional. Yanni merepresentasikan nilai otentik dari sebuah pengetahuan musik yang amat ritmis dan etnomusikologis dari beragam alat musik yang mereka mainkan. 

Mengingat keberadaan Candi Borobudur yang kini sudah masuk dalam situs warisan dunia oleh Unesco sejak tahun 1991 maka ada catatan menarik bilamana gaung tentang Sound of Borobudur dan festival Wonderful Indonesia terus digemakan dalam setiap serial musik, yaaa, Borobudur pusat musik dunia. 

Saya secara pribadi menaruh rasa haru dan apresiasi tinggi atas gebrakan yang dilakukan oleh Dewa Budjana (gitaris GIGI) bersama teman-teman musisi lainnya dalam agenda budaya SOUND OF BOROBUDUR. Saya kira itu sebuah usaha luar biasa dan pantas mendapat tempat di hati seluruh masyarakat Indonesia karena Sound of Borobudur menawarkan harmoni indah antara permainan alat musik dan penampilan  tarian tradisional yang amat mempesona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun