Mohon tunggu...
Ans Dawa
Ans Dawa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - catatan pojok!

platform media online | KOMPAS GRAMEDIA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bulan Mei, Bulan Penuh Rahmat Bagi Umat Katolik Seluruh Dunia

1 Mei 2021   13:07 Diperbarui: 1 Mei 2021   13:17 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Bunda Maria di dalam gereja St. Yohanes Baptista Besikama (foto: dokpri)

Inilah waktunya lagu-lagu Maria digemakan di tiap sudut kampung, dengan ucapan salam Maria yang menyapa tiap lorong-lorong rumah. Orang-orang khusuk dalam suasana kekeluargaan mendaraskan Rosario, dengan Devosi penuh ke pangkuan Bunda Maria, Ibu segala bangsa, Ibunda Yesus. 

Begitulah kira-kira gambaran orang-orang di lingkungan tempat tinggal saya. Mereka menghayati bulan Mei dan Oktober sebagai bulan penuh rahmat oleh keberkahan Ibu Maria selaku bunda Gereja. 

Demikian Gereja Katolik yang amat kuat dengan tradisi mendedikasikan Bulan Mei dan Oktober sebagai  bulan khusus untuk menghormati Bunda Maria lewat doa dan devosi.
___

Doa Salam Maria dalam bahasa Tetun dan bahasa Dawan (foto: dokpri) 
Doa Salam Maria dalam bahasa Tetun dan bahasa Dawan (foto: dokpri) 
Di Besikama, selalu ada cerita unik ketika tiba musim Rosario. Di penghujung sore, saat matahari mulai beranjak pulang, persis di awal malam, kelompok umat basis mulai berkumpul untuk segera berdoa. Biasanya di setiap peristiwa-peristiwa Rosario, kami diberi kesempatan untuk mendaraskan doa Salam Maria secara bergantian dengan lilin di tangan. Ini satu hal menarik supaya doa bergilir berjalan tertib dan teratur tanpa "rebutan". 

Ada kebiasaan unik lainnya, bilamana anggota keluarga atau komunitas doa belum sepenuhnya hadir maka anak-anak kecil seumuran SD / SMP disuruh untuk memanggil satu per satu anggota keluarga yang belum datang. 

Bukan dengan mengetuk pintu, atau memukul lonceng, anak-anak ini secara kompak berteriak di sepanjang jalan dalam bahasa setempat,
"Oiiii mai hamulak onan, kalan-toba, kalan-toba, ufatun moras" (ayoo, datang berdoa, jangan tidur terus, nanti kepala sakit). 

Secara tidak sadar anak-anak ini memainkan sebuah ungkapan hiperbol tanpa bermaksud mengejek tetapi mengekspresikan sebuah ajakan untuk suatu efek tertentu. Dalam hal ini, mereka mengajak orang-orang untuk tinggalkan sementara kesibukan yang lain dan segera bergegas ke tempat doa untuk berdoa Rosario. 

Nah, itu cerita lama yang terjadi di awal tahun 2000an, sesuatu yang tidak mungkin terjadi lagi untuk saat sekarang. Kita sudah berada di masa peralihan zaman. 

Terlepas dari cerita di atas, Doa Rosario memang selalu berkesan hati. Sederhana tetapi memikat, terdengar syahdu dan mengikat. Inti dari peringatan Bulan Maria adalah tentang berdoa Rosario. Oleh umat Katolik, bulan Mei dan Oktober memang dikhususkan untuk Bunda Maria. Umat Tuhan diperkenankan mendaraskan Doa Rosario untuk menghormati kesucian Bunda Maria sebagai Ratu Surga. 

Selamat memasuki bulan Maria.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun